Rumahnya Terbakar, Bocah SD di Jember Ini Sedih Tak Punya Seragam dan Buku

Reporter : Muhammad Hatta

Ansori (41) warga Dusun Sumberjati, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Jember dana anaknya Febriana Bela Mardela Wiba Ayu (12) di lahan bekas kebakaran rumah miliknya

KLIKJATIM.Com | Jember – Nasib nahas dialami Ansori (41) warga Dusun Sumberjati, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Jember. Rumah miliknya berukuran kurang lebih 6×8 meter persegi, rata dengan tanah akibat musibah kebakaran.

Kejadian kebakaran itu terjadi sekitar pukul 8-9 pagi, Senin (5/5/2025) kemarin. Dari kejadian kebakaran itu, diketahui anak korban Febriana Bela Mardela Wiba Ayu (12) kebingungan untuk sekolah.

Karena anak korban butuh seragam sekolah, bocah perempuan itu saat ini sedang ujian kelulusan SD. Kondisi kebingungan dan kesulitan itu dialami korban, karena seluruh harta benda, rumah, pakaian, motor dan seluruh isi dalam rumah, ludes habis terbakar.

“Jadi terkait kondisi yang dialami Adik Febriana itu benar dia butuh seragam sekolah. Karena adik itu dan keluarganya, jadi korban kebakaran yang meratakan rumah dan menghabiskan seluruh harta bendanya. Seragam satu-satunya ya yang hanya dipakai saat sekolah kemarin hari Senin itu. Kebutuhan seragam itu untuk ujian sekolah, karena mau masuk SMP,” kata TKSK Kecamatan Arjasa Rizqi Gumilang saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Kamis (8/5/2025).

Diketahui, kata Rizqi, Febriana adalah anak pertama dari dua bersaudara. Febriana adalah anak dari pasangan Ansori (41) dan Yeyen Susilawati (29).

Terkait penyebab kebakaran rumah milik korban itu, lanjutnya, diduga akibat kebocoran gas dari dapur. Saat kejadian kebakaran, pemilik rumah sedang tidak ada.

“Saat itu, pemilik rumah tidak ada di rumah. Mereka pergi pinjam motor tetangganya untuk berangkat ke bank, mengurus ATM PIP anaknya yang infonya sudah keluar. Kedua anaknya juga sekolah,” ujarnya.

“Mungkin ada kelupaan terkait gas atau apa di dalam rumah, atau juga puntung rokok. Itu diduga jadi penyebab terjadi kebakaran. Rumah korban itu dari bambu, apinya kecil. Saat itu belum terlihat ada kebakaran. Tapi kemudian membesar dan sudah menghabiskan separuh bangunan baru diketahui kalau ada kebakaran,” sambungnya menjelaskan.

Saat diketahui terjadi kebakaran itu, kata Rizqi, warga sekitar berusaha membantu untuk memadamkan api kebakaran.

“Ada warga yang informasinya akan menghubungi damkar. Tapi karena api cepat membesar, warga pun lebih fokus berusaha memadamkan api. Saat itu warga berupaya sendiri memadamkan, karena di lokasi kejadian. Lokasi rumah itu tidak jauh dari aliran sungai kecil,” jelasnya.

“Nah saat api mulai membesar itu, banyak warga berkerumun. Pemilik rumah datang dan kaget dengan kebakaran itu. api pun cepat membesar. Rumah itupun rata dengan tanah,” imbuhnya.

Dari musibah itu, seluruh harta benda milik korban ludes habis terbakar. Mulai dari perabotan, pakaian, motor, dan seragam sekolah milik anak-anaknya hangus terbakar.

“Korban punya motor, tapi karena bannya bocor. Tidak dipakai dan pinjam milik tetangganya untuk ke bank itu. Motor itu habis. Besarnya kobaran api, juga mungkin bensin yang di motor,” ucapnya.

Dari kejadian ini, Keluarga korban sudah mendapat bantuan sandang dari pemerintah. 

“Kita secara administrasi berkoordinasi dengan Dinsos dan BPBD Jember. Karena semua harta benda termasuk seragam sekolah dan pakaian habis terbakar semua. Warga juga kerja bakti membantu keluarga korban. Sementara keluarga korban tinggal di rumah orang tuanya (kakek-neneknya) tidak jauh dari lokasi kebakaran,” ulasnya.

“Tinggal kebutuhan seragam sekolah itu, untuk anaknya yang pertama. Karena sekarang kelas 6 SD, kan sedang ujian juga untuk persiapan masuk SMP,” tambahnya menyampaikan.(ris)