KLIKJATIM.Com | Malang - Sebanyak 64 anggota Polresta Malang dan 51 wartawan di Kota Malang mengikuti pemeriksaan rapid tes di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Malang. Hasilnya, seluruh polisi yang bertugas mengamankan PSBB non reaktif. Sementara 1 wartawan ternyata reaktif.
[irp]
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata melakukan rapid test kepada semua pejabat utama dan perwira. Ada 64 anggota yang mengikuti rapid test di Aula Sanika Satyawada, Mapolresta Malang Kota, Selasa (19/5).
Satu-persatu, mereka melakukan pendaftaran dan langsung mengikuti rapid test. Hanya perlu waktu beberapa menit saja, hasilnya sudah langsung diketahui. Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata mengungkapkan, seluruh anggota kepolisian yang mengikuti rapid test dinyatakan sehat.
"Hasil rapid test yang telah dilakukan para pejabat utama dan juga perwira di Polresta Malang Kota non reaktif semua. Semuanya seha," kata mantan Wakapolrestabes Surabaya ini.
[irp]
Sementara itu pelaksanaan rapid tes wartawan dilaksankaan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang diikuti 51 orang. Ternyata ada satu wartawan yang di tes hasilnya reaktif. Menurut Juru Bicara Gugus Satgas Covid-19, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif, hasil tes diserahkan ke Bagian Humas Pemkot Malang.
"Ada 51 yang menjalani rapid test, ini baru kita rekap dan kita chek semuanya. Konfirmasi lebih lanjut ke Kabag Humas Pemkot Malang," terangnya.
Sementara itu Kabag Humas Pemkot Malang, Nur Widianto menjelaskan, dari 51 peserta, ada satu wartawan yang dinyatakan reaktif. Sementara lainnya diketahui non reaktif. "Hasinya satu reaktif, 50 non reaktif. Bahwa hasil rapid test akan kami info secara makro, jumlah yang dirapid dan reaktif atau non reaktif (kuantitatif) dan yang reaktif, dari Humas atau dari Dinkes akan diinfokan secara private (japri), DMP," jelasnya.
Dikatakan, bagi peserta yang dinyatakan reaktif, dimohon untuk melakukan karantina mandiri di rumah sembari menunggu pelaksanaan rapid test yang kedua.
"Bagi wartawan yang reaktif, untuk sementara waktu rehat di rumah dulu (WFH), selanjutnya menunggu info untuk di rapid test yang ke 2 kalinya," ujar dia. (hen)
Editor : Redaksi