klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Ketua STKIP PGRI Bangkalan: Syaikhona Kholil Teladan Abadi, Semangat Kepahlawanan Harus Hidup di Dunia Pendidikan

avatar Suryadi Arfa
  • URL berhasil dicopy
Ketua STKIP PGRI Kabupaten Bangkalan, Fajar Hidayatullah, M.Pd
Ketua STKIP PGRI Kabupaten Bangkalan, Fajar Hidayatullah, M.Pd

KLIKJATIM.Com | Bangkalan – Momentum Hari Pahlawan tahun 2025 menjadi sangat istimewa bagi masyarakat Madura. Ulama besar sekaligus tokoh kharismatik asal Bangkalan, Syaikhona Kholil, secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Gelar ini merupakan penghormatan atas jasa besar beliau dalam perjuangan kemerdekaan melalui jalur pendidikan, dakwah, dan pembinaan ulama besar, termasuk KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.

Menyambut pengakuan negara ini, Ketua STKIP PGRI Kabupaten Bangkalan, Fajar Hidayatullah, M.Pd., mengungkapkan rasa syukur dan bangga. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa perjuangan di bidang pendidikan dan keagamaan memiliki makna kepahlawanan yang sangat dalam.

“Syaikhona Kholil bukan hanya ulama besar, tetapi juga pahlawan sejati yang berjuang mencerdaskan bangsa melalui ilmu dan akhlak. Beliau adalah simbol bahwa pendidikan adalah jalan mulia untuk memerdekakan manusia, baik dari kebodohan maupun penjajahan,” ujar Fajar, Senin (10/11/2025).

Fajar menegaskan bahwa gelar Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil harus menjadi inspirasi, terutama bagi dunia pendidikan. Sebagai kampus yang berfokus pada pembinaan calon guru, STKIP PGRI Bangkalan merasa memiliki tanggung jawab moral untuk meneladani semangat sang ulama.

“Kami ingin menanamkan kepada mahasiswa bahwa menjadi guru adalah bentuk kepahlawanan yang nyata. Seperti Syaikhona Kholil yang melahirkan murid-murid hebat, kami pun harus melahirkan generasi pendidik yang memiliki semangat juang dan keikhlasan yang sama,” lanjutnya.

Menurut Fajar, penganugerahan gelar tersebut sekaligus memperkuat identitas Bangkalan. Nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang diwariskan Syaikhona Kholil dinilai sangat relevan dengan tantangan zaman sekarang. "Kita harus tetap berpegang pada semangat beliau — cinta ilmu, cinta tanah air, dan cinta sesama,” tegasnya.

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, STKIP PGRI Bangkalan turut menggelar berbagai kegiatan, termasuk refleksi kepahlawanan, diskusi sejarah, dan pengabdian masyarakat.

Fajar berharap kegiatan ini membuat mahasiswa tidak sekadar mengenal nama pahlawan dari buku, tetapi meneladani semangatnya. Ia mengingatkan bahwa tantangan generasi muda saat ini berbeda: bukan lagi melawan penjajahan fisik, melainkan penjajahan moral dan mental.

“Kita tidak lagi berperang dengan senjata, tetapi dengan pengetahuan dan akhlak. Menjadi pahlawan masa kini berarti berani melawan kemalasan, kebodohan, dan korupsi nilai,” ujarnya.

Fajar Hidayatullah menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa Syaikhona Kholil adalah simbol ulama yang mendidik tanpa pamrih.

“Beliau tidak hanya membangun pesantren, tetapi membangun bangsa lewat pendidikan spiritual dan moral. Itulah semangat yang harus kita warisi,” pungkasnya.

Editor :