klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Bupati Bojonegoro Ajak Masyarakat Tak Sia-siakan Makanan

avatar M Nur Afifullah
  • URL berhasil dicopy
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan sambutan dalam kegiatan Gerakan Masyarakat Selamatkan Pangan (Gema Pangan) (Afif/Klikjatim.com)
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan sambutan dalam kegiatan Gerakan Masyarakat Selamatkan Pangan (Gema Pangan) (Afif/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus memperkuat upaya ketahanan pangan berkelanjutan melalui berbagai inovasi.

Salah satunya lewat Gerakan Masyarakat Selamatkan Pangan (Gema Pangan) dan Lomba Pangan 2025 yang mengusung tema “Bijak Kelola Pangan, Selamatkan Masa Depan”, digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro.

Dalam kegiatan yang berlangsung di ruang Angling Dharma, Selasa (11/11/2025), Bupati Bojonegoro Setyo Wahono bersama Wakil Bupati Nurul Azizah hadir langsung menyerahkan penghargaan kepada para pemenang lomba inovasi pangan.

Dalam sambutannya, Bupati memberikan pesan penting agar pengelolaan pangan tidak hanya berorientasi pada konsumsi, tetapi juga memiliki nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

“Gerakan ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tapi juga soal kesadaran dan tanggung jawab kita untuk menghargai setiap butir pangan. Inovasi pengolahan sisa pangan bisa menjadi pintu ekonomi baru bagi masyarakat,” tegas Bupati Setyo Wahono.

Ia menekankan bahwa hasil dari lomba dan gerakan ini harus berlanjut menjadi aksi nyata. Pemkab, katanya, akan menjembatani para inovator dengan Dinas Perdagangan agar ide-ide pengolahan limbah pangan bisa dikembangkan menjadi UMKM berkelanjutan.

“Jangan sampai berhenti di ide. Harus lanjut menjadi produk dan peluang usaha,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DKPP Bojonegoro Zainal Fanani dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini juga berfungsi sebagai edukasi publik untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola pangan secara bijak dan kreatif.

“Kalau setiap warga Bojonegoro menyisakan satu butir nasi setiap makan, dalam setahun bisa ada 50 ton beras terbuang. Melalui gerakan ini, kami ingin mengajak masyarakat lebih bijak dan inovatif dalam mengelola pangan,” terang Zainal.

Tercatat 112 peserta mengikuti kegiatan tersebut, mulai dari anggota PHRI, guru dan siswa SMA, hingga peserta lomba inovasi sisa pangan.

Sebelumnya, ajang “Sisa Jati Rasa Bojonegoro 2025” pada 26 Agustus telah menjaring 94 inovator lokal, dan 10 finalis terbaik menampilkan kreasi olahan sisa pangan bernilai ekonomi di hadapan dewan juri.

Melalui gerakan ini, Pemkab Bojonegoro berharap budaya “Stop Boros Pangan” dapat tumbuh di tengah masyarakat. Selain menekan limbah pangan, inovasi ini juga diharapkan menjadi jalan baru penguatan ekonomi lokal berbasis pangan berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Editor :