KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Upaya penanganan longsor di Desa Clebung, Kecamatan Bubulan, Bojonegoro, terus dikebut setelah tingginya intensitas hujan memicu derasnya aliran anak sungai di wilayah tersebut.
Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro telah menurunkan satu unit excavator untuk melakukan normalisasi aliran sungai sekaligus memperkuat tebing yang tergerus.
Camat Bubulan, Wiwik Sulistyo, menjelaskan bahwa pihaknya langsung berkomunikasi dengan Dinas PU SDA sesaat setelah terjadinya longsor di tebing sungai yang berada di dekat permukiman warga. Proses normalisasi dimulai pada Senin (8/12/2025) dengan bantuan alat berat dan gotong royong warga.
“Hari ini excavator sudah melakukan pengerukan untuk normalisasi aliran sungai. Material hasil kerukan dimanfaatkan untuk menimbun titik longsor,” ujar Wiwik pada Selasa (9/12/2025).
Selain pengerukan, tim gabungan juga memasang sesek bambu sebagai penguatan darurat mengingat potensi hujan lebat masih tinggi di kawasan tersebut.
Lastri, warga yang terdampak longsor, kembali menerima bantuan. Setelah sebelumnya memperoleh dukungan dari BPBD Bojonegoro, kini giliran Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro yang memberikan bantuan tambahan.
Kepala Desa Clebung, Kasihanto, menjelaskan bahwa longsor terjadi akibat derasnya aliran air dari area persawahan yang masuk ke anak sungai di samping rumah Lastri. Kondisi tersebut mengikis tanah kiri dan kanan hingga merusak bagian dapur rumah.
“Bagian yang terdampak hanya di dapur. Struktur bangunan utama rumah masih aman,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sejak Sabtu (6/12/2025), Pemerintah Desa telah berkoordinasi dengan Dinas PU SDA untuk mendatangkan excavator. Aliran sungai yang sebelumnya berkelok akibat terkikis arus kini diluruskan agar tidak kembali menggempur lahan milik warga.
Dari Dinas PU SDA, Kepala Dinas Helmy Elisabeth melalui Bidang Operasional dan Pemeliharaan, Galuh Setiawan Rosmi, memastikan penanganan dilakukan secara terukur dan telah dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
“Kami melakukan langkah darurat dengan meluruskan kembali alur sungai serta memasang sesek bambu dan cerucuk agar ketika debit meningkat, aliran air tidak langsung mengarah ke rumah warga,” tegas Galuh.
Editor : Abdul Aziz Qomar