klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Konten Dinilai Melecehkan Ulama, Puluhan Massa di Sampang Geruduk Lyco Cafe Tuntut Klarifikasi dan Penghapusan Video

avatar fadil
  • URL berhasil dicopy
TEGANG: Tokoh ulama dan masyarakat serta pihak kepolisian saat melakukan mediasi di Lyco Cafe atas penayangan kegiatan yang diduga melanggar syariat agama Islam. (Ist)
TEGANG: Tokoh ulama dan masyarakat serta pihak kepolisian saat melakukan mediasi di Lyco Cafe atas penayangan kegiatan yang diduga melanggar syariat agama Islam. (Ist)

KLIKJATIM.Com | Sampang – Puluhan massa yang terdiri dari tokoh ulama dan masyarakat mendatangi Lyco Cafe di Sampang untuk menyampaikan protes keras. Massa menuntut klarifikasi dan penghapusan konten video di akun TikTok Lyco yang dinilai bernada nyinyir, menyinggung kehormatan alim ulama, dan melecehkan amalan keagamaan umat Islam. Aksi protes ini berlangsung pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 11:30 WIB.

Menurut Habib Abdurrahman, kedatangan massa dipicu karena merasa tersinggung dan keberatan lantaran pemilik Lyco Cafe secara aktif kembali mengunggah video yang menyinggung ulama, terutama para asatidz Pondok Pesantren se-Madura.

"Pihak kafe kembali mengunggah video nyinyir yang dianggap memicu kemarahan publik dan komunitas pesantren," ucapnya.

Konten yang dianggap paling serius dan melecehkan adalah penggunaan kata "budeg" serta sebuah pernyataan yang berbunyi, "air kalau diambil kyai harganya jadi lebih mahal." Kalimat tersebut ditafsirkan sebagai tudingan bahwa para ulama mempraktikkan jual-beli air berkah dengan menaikkan harga menjadi puluhan ribu, sehingga dinilai merendahkan praktik keagamaan.

Melihat adanya potensi ketegangan, Kapolsek Kota Sampang AKP Mohni turut hadir dan memfasilitasi proses mediasi antara massa dan pemilik kafe.

Massa menuntut agar pemilik Lyco Cafe segera menghapus seluruh video kontroversial tersebut dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan serupa.

Owner Lyco Cafe, Ahmad Herianto, secara terbuka menyampaikan permintaan maaf dari hati yang paling dalam kepada keluarga besar Habib, alim ulama, kiai, ustadz, para santri, dan masyarakat Madura, khususnya atas konten yang telah menyinggung perasaan mereka.

Meski permintaan maaf telah disampaikan, Habib Abdurrahman menegaskan bahwa pihaknya akan terus memonitor janji pemilik kafe baik di dunia maya maupun nyata. Ia juga memberikan peringatan keras, bahwa jika komitmen pemilik Lyco tidak diindahkan, maka massa siap mendorong dan melanjutkan persoalan ini ke ranah hukum untuk ditindaklanjuti secara resmi.

Editor :