KLIKJATIM.Com | Surabaya - Pengajar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Syamsul Arifin memberikan rekomendasi media pembelajaran yang efisien dan mampu meminimalisir biaya akses internet yang dikeluarkan. Ini sejalan dengan kebijakan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19, dengan memanfaatkan teknologi komunikasi online atau dalam jaringan (daring).
Syamsul mengatakan, bahwa idenya beranjak dari santernya keluhan yang diutarakan oleh mahasiswa dan dosen dalam perkuliahan berbasis daring. Utamanya, berkenaan dengan video conference (ViCon) sebagai media pembelajaran. “Pembelajaran melalui ViCon ini dirasa banyak menguras kuota internet,” ujar dosen Departemen Teknik Fisika tersebut.
[irp]
Untuk memvalidasi hal tersebut, Syamsul menjelaskan, perhitungan kasar yang dibuatnya. Umpamanya, mahasiswa mengambil 20 satuan kredit semester (SKS) dalam satu semester, dalam satu bulan, mahasiswa tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 66,67 jam untuk pembelajaran. Satu jam tersebut diibaratkan membutuhkan kuota internet 1 GB seharga Rp 3.820. “Maka, mahasiswa tersebut bisa menghabiskan sekitar Rp 254 ribu per bulannya,” paparnya.
Tim Ahli Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini menjelaskan, dalam pembelajaran daring dikenal dua mode, yakni Synchronous (serempak) dengan menggunakan ViCon dan Asynchronous (tidak serempak) dengan menggunakan LMS. “Efektifnya untuk pembelajaran penuh secara daring mengkombinasikan 40 persen mode serempak dan 60 persen mode tidak serempak,” usulnya.
[irp]
Untuk itu, Syamsul menawarkan opsi pengaturan yang optimal pembelajaran daring dengan kedua mode tersebut. Dimulai dengan pembelajaran tidak serempak melalui materi dari dosen dalam bentuk teks, grafik, gambar, audio, dan video yang didokumentasikan dalam bentuk audio visual dengan ukuran file yang tidak terlalu besar. “Metode ini selayaknya dosen menjelaskan di kelas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Syamsul mengatakan, setelah diberikan materi berbentuk audio visual, mahasiswa dapat langsung berinteraksi dengan dosennya melalui ViCon dengan jabaran kegiatan yaitu klarifikasi, penguatan pemahaman, serta berdiskusi dengan dosen dan juga teman-teman di kelas. “Dengan mode ini, dosen dapat memotivasi mahasiswa untuk terus giat belajar di saat-saat sekarang,” sambungnya.
[irp]
Bagi mahasiswa tingkat akhir yang tidak perlu mengambil bahan di laboratorium, Syamsul menyarankan untuk menggunakan program Office 365 ITS, yang dilengkapi aplikasi TEAM untuk melakukan diskusi dan penyuntingan dokumen laporan tugas akhir bersama dosen pembimbing. “Rencananya, saya akan membuatkan video tutorial penggunaan aplikasi ini untuk dibagikan bagi teman-teman dosen yang sekiranya memerlukan,” tuturnya. (*/hen)
Editor : Redaksi