klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Hanya 10 Hari, Polres Gresik Ringkus 21 Maling Motor dan Pelaku Curat

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Para tersangka kasus curanmor, curat dan penyalahgunaan sajam dipampang di Mapolres Gresik (Abd Aziz Qomar/Klikjatim.com)
Para tersangka kasus curanmor, curat dan penyalahgunaan sajam dipampang di Mapolres Gresik (Abd Aziz Qomar/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Polres Gresik tampaknya bena-benar ingin kondisi Kabupaten Gresik aman dan tentram.

Terhitung mulai tanggal 15 hingga 26 Mei 2023, Polres Gresik dan Polsek jajaran melaksanakan kegiatan Operasi Kewilayahan dengan sandi “Sikat Semeru 2023”, berhasil mengungkap 46 kasus kejahatan.

Rinciannya 18 kasus pencurian dengan pemberatan (curat), 18 (delapan belas) kasus curanmor, dan 8 (delapan) kasus penyalahgunaan senjata tajam.

"Dengan total tersangka sebanyak 21 (dua puluh satu) orang," ujar Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom dalam rilis ungkap kasus di Mapolres Gresik, Selasa (30/05/2023).

Yang menarik, dalam kesempatan tersebut beberapa tersangka maling motor mengungkapkan cara mereka menjebol kunci motor, walaupun dalam kondisi terkunci setir.

Berdasarkan penuturan mereka saat ditanya Kapolres, terungkap cara maling motor menggondol motor makin canggih.

"Bahkan mereka hanya butuh waktu kurang dari satu menit untuk merusak kunci motor korban. Karena itu kewaspadaan pemilik motor dan masyarakat juga penting ditingkatkan untuk mencegah pencurian motor ini," tutur Kapolres.

Seperti yang dilakukan tiga orang komplotan maling motor asal Surabaya yang banyak beroperasi di Gresik. Mereka adalah DH (23), RA (22), dan SA (24) asal Surabaya.

Baca juga: Harapan Netizen Kepada Kapolres Baru di Gresik, Ungkap Kasus Curanmor

Dalam pengakuannya pelaku DH yang merupakan residivis kasus yang sama, menceritakan dirinya sudah punya kunci T untuk membobol rumah kunci milik korban.

"Sudah tiga kali melakukan pencurian. Sepeda motor yang dikunci setir dan tertutup (lubang kuncinya) masih bisa dijebol," ungkap dia.

Menurutnya, sasaran sepeda motor yang dicuri rata-rata berjenis matic. Sedangkan dari jenis tersebut, paling banyak sepeda motor yang memakai kunci.

"Kalau sepeda motor pakai remote susah dan butuh waktu yang lama. Juga banyak resiko. Alat kunci T buatan sendiri, belajar dari teman di penjara," jelas DH.

Hasil barang curian oleh pelaku langsung dijual ke Pulau Madura. Disana barang curian dibanderol harga Rp2,5 juta sampai Rp3 juta. (qom)

Editor :