klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

DPRD Gresik Pertanyakan Jatah Makan Isoman Sehari Sekali dan Bantuan Obat 1 Desa Cuma 3 Kablet Vitamin

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Gresik - Pimpinan DPRD Gresik mempertanyakan alokasi bantuan makanan yang diberikan Kementerian Sosial untuk warga yang melaksanakan isolasi mandiri. Warga hanya menerima sehari  1 kotak nasi 1 pasien dengan kualitas yang tidak layak dan terlambat. Selain itu, jatah obat dan vitamin yang diberikan juga kurang karena tiap desa mendapat 3 kaplet vitamin dan obat antibiotik.

[irp]

"Kenyataan ini kan tidak sesuai dengan janji bupati yang akan mengalokasikan 1 orang warga isoman mendapatkan 1 nasi kotak sehari tiga kali, dibagikan sesuai jam makan. Nah ini yang diberikan hanya 1 kotak untuk satu keluarga. Padahal mayoritas warga yang isoman lebih dari 1 orang dalam satu keluarga,"kata Nursaidah, Wakil Ketua DPRD Gresik kepada Klikjatim.com.

Dijelaskan, dia mendapatkan informasi jika tiap kabupaten mendapat jatah 1.500 nasi kotak tiap hari. Untuk itu, Dinas Sosial harus mendata secara detail berapa warga yang melaksanakan isolasi mandiri, berapa keluarga dan berapa alokasi jatah makannya.

Selain jumlahnya yang tidak sesuai, kata politisi Gerindra ini, kualitas nasi kotak yang diberikan tidak layak. Nasi nya keras atau bahasa jawanya, kemrotok kalau dimakan karena dingin. Lauknya seperti ayam goreng juga keras dan kecil. Kalaupun ada telur, rasanya tidak karu-karuan.

Nursaidah memberi saran kepada pemerintah untuk tidak menjatah warga isoman apalagi yang kurang mampu dengan bahan mentah. Bantuan sebaiknya dirupakan beras, minyak, telur, mie instan, sarden kaleng dengan alokasi perkeluarga cukup untuk kebutuhan 1 minggu.

"Taruhlah 1 keluarga ada 3 orang isoman maka mereka diberi beras 10 Kg, telur 2 Kg, minyak goreng 2 liter, sarden 5 kaleng. Jumlah itu kami pikir cukup untuk memenuhi kebutuhan isoman selama 10 hari daripada nasio kotak yang sehari sekali dengan rasa gak jelas," kritik Nursaidah.     

[caption id="attachment_72176" align="alignnone" width="169"] Jatah obat dan vitamin masing-masing 3 kaplet dibagikan per desa sehingga diangap kurang untuk warga yang melaksanakan isolasi mandiri[/caption]

Persoalan lain yang dikritik adalah jatah obat dan vitamin. Wakil Ketua DPRD Gresik satu-satunya perempuan ini mengaku mendapat keluhan dari kepala desa. Mereka hanya dijatah obat antibiotik 3 kaplet dan vitamin 3 kaplet tiap hari. Sementara ada desa yang warganya melakukan isoman mencapai 30 orang. Sehingga saat mau dibagikan, kades kebingungan karena jumlahnya sedikit.

"Mau dibagikan bingung gak dibagikan kasihan warganya membutuhkan. Akhirnya ada kades yang terpaksa membelikan sendiri obatnya. Itu pun cari obatnya bukan main sulitnya karena sejumlah apotek kehabisan stok," imbuh Nursaidah.

Dia meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik   mempertimbangkan lagi penambahan jatah vitamin dan obat-obatan untuk warga Gresik yang melaksanakan isolasi mandiri. "Setidaknya tambah stok untuk masing-masing desa agar kebutuhan obat warga yang isoman tercukupi,"terang Nursaidah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Saifudin Gozali saat dikonfirmasi terkait hal ini enggan memberikan keterangan. Pesan WA tidak dibalas sementara telepon yang dihubungi tidak diangkat.

Sementara itu, Korlap pembagian 1500  nasi kotak Suudin mengatakan, ribuan nasi didistribusikan kepada warga se Kabupaten Gresik yang masing-masing tersebar di beberapa kecamatan.

“Nanti prosesnya berdasarkan laporan masing-masing Camat. Dan langsung dijemput oleh petugas Kecamatan yang akan disebar kepada beberapa warga di Desa,” paparnya.

Bantuan ini juga lanjut Kasubag Humas Pemkab Gresik bagi warga terpapar Covid-19 bekerja sama dengan Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Gresik dari Kemensos.

“Bantuan nasi ini sejak PPKM  Darurat sampai selesai, biasanya satu jam habis,” terangnya.

“Semuanya  jemput dari sini, kami harap dari stekhorder dan masyarakat untuk proaktif untuk melaporkan data bantuan yang membutuhkan nasi kotak di beberapa Desa,” katanya.

Bahkan pihaknya, di hari libur juga masih masuk kantor untuk pembagian nasi kotak tersebut.

Sedangkan jika ada UMKM  di desa terdampak, juga nanti pihak desa atau kecamatan berkolaborasi dengan umkm tersebut untuk pembagian nasi. “Sehingga ekonomi warga sekitar juga berjalan,” imbuhnya. (ris)        

Editor :