GRESIK – Sebanyak 6 desa di wilayah Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terendam banjir akibat luapan sungai Kali Lamong. Hal ini membuat salah seorang pimpinan DPRD Gresik, Nur Qolib akhirnya turun untuk meninjau langsung ke lokasi banjir, Rabu (27/03/2019).
Ada beberapa tempat yang menjadi sasaran. Selain memantau debit air di sungai Kali Lamong dan beberapa permukiman warga, Nur Qolib yang didampingi Camat Benjeng, Arip Wicaksono juga menyusuri genangan air di pasar Benjeng.
Dia ingin mengetahui langsung kondisi di dalam pasar, yang sudah menjadi langganan banjir setiap tahun tersebut. Tak hanya itu. Wakil Ketua DPRD Gresik ini juga berdialog dengan beberapa pedagang di kawasan setempat.
“Jadi banjir ini adalah luapan dari sungai Kali Lamong dan terjadi setiap tahun,” kata Nur Qolib, kepada awak media.
[irp]Untuk penanggulangan banjir secara keseluruhan akibat sungai Kali Lamong, pihaknya di legislatif sudah mempunyai sebuah program. Belum lama ini DPRD Gresik dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo telah berkoordinasi serta komitmen bersama untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Kabupaten Gresik.
“Sekarang tahapan penyelesaian itu masih kami dalami di dewan,” imbuhnya.
Khusus kondisi pasar Benjeng, nantinya akan diupayakan ada pembangunan. Hal ini akan ditindaklanjuti dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani urusan pasar, yaitu Dinas UKM, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan setempat.
“Sesuai harapan dari para pedagang tadi agar ada perbaikan dengan cara pembangunan, tentu akan kami tindaklanjuti supaya ada penanganan secepatnya. Walaupun tidak bisa langsung, minimal bertahap harus dilakukan,” terangnya.
[irp]Diharapkan, upaya itu dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran pedagang pasar yang berjumlah mencapai ratusan tersebut. Sehingga mereka tidak selalu dihantui dengan ancaman banjir setiap tahun.
“Harapan kami agar pasar yang sebelah sini dibangun seperti yang di depan,” kata salah satu pedagang pasar Benjeng, Yasir.