Sebanyak 16 Orang Pengacau Pemilu Diamankan

Reporter : Redaksi - klikjatim

Foto: Pelaku kerusuhan pemilu telah diamankan petugas dalam agenda simulasi. (koinul/klikjatim.com)

GRESIK – Polres Gresik dibantu TNI dan petugas dari unsur Pemda Kabupaten Gresik, Jawa Timur telah mengamankan 16 orang pengacau pemilu 2019. Satu orang di antaranya terpaksa harus ‘dilumpuhkan’ dengan tima panas polisi.

Insiden penangkapan itu terjadi saat simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkot), dalam rangka pemilu 2019 di Halaman Kantor Bupati Gresik, Selasa (02/04/2019) pagi. Hal itu dilakukan oleh TNI, Polri dan Pasukan dari unsur pemerintah daerah setempat untuk latihan bersama.

“Dengan latihan ini menunjukkan bahwa kami telah siap mengamankan semua tahapan pemilu 2019 agar tetap berjalan aman, jujur dan kondusif,” kata Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro, didampingi Dandim 0817 Gresik, Letkol Inf Budi Handoko.

[irp]

Pantauan di lapangan, simulasi pengamanan dilakukan dalam beberapa tahapan. Semula anggota mengamankan empat orang pengacau saat pendistribusian logistik ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kebomas, Gresik.

Lalu tiga orang lainnya diamankan setelah membuat kerusuhan, dalam agenda kampanye salah satu calon presiden (capres) di lapangan Kebomas. Sedangkan empat pengacau juga diamankan, karena melawan anggota saat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menertibkan alat peraga kampanye (APK) dalam masa tenang.

Satu orang lagi diamankan pada waktu pencoblosan. Ia membuat keonaran karena ingin mencoblos dua kali di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Randu Agung, Kebomas.

Latihan pengamanan tak berhenti sampai di situ. Setelah penghitungan suara di TPS dan PPK, ternyata muncul pergerakan massa yang tidak terima. Ratusan massa unjuk rasa (Unras) di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Demonstrasi berlangsung anarkis. Petugas terpaksa melakukan pembubaran paksa dengan tindakan tegas. Mulai dari penembakan gas air mata, mendatangkan K9 (pasukan anjing, red) serta penyemprotan menggunakan water cannon.

[irp]

Selanjutnya, di tempat berbeda terdapat informasi penyanderaan salah satu tim capres. Petugas bergerak cepat melakukan pembebasan. Dua orang pelaku berhasil diamankan, salah satunya terpaksa dilumpuhkan karena memberikan perlawanan.