klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Misi Dagang Jatim-Kepri 2025 Ditutup Khofifah dengan Rekor Transaksi Rp 4,45 Triliun dan LoI Bersama Malaysia

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Batam – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa resmi menutup rangkaian Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 di Kepulauan Riau.

Kegiatan yang digelar di Hotel Wyndham Panbil Batam dan diikuti 174 pelaku usaha ini mencatatkan capaian transaksi tertinggi sepanjang 2025.

Total nilai komitmen perdagangan dalam Misi Dagang Jatim–Kepri mencapai Rp4.456.849.425.486, menjadikannya yang terbesar dari 12 penyelenggaraan misi dagang di berbagai provinsi tahun ini. Selain itu, kegiatan ini juga menghasilkan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara pelaku usaha Jatim dan Malaysia.

“Alhamdulillah, misi dagang kali ini mencatatkan transaksi final lebih dari Rp4,45 triliun, terdiri dari perdagangan Jatim–Kepri serta Jatim–Malaysia. Nilai penjualan Jatim ke Kepri sebesar Rp1,07 triliun, sementara Jatim membeli dari Kepri sebesar Rp81,9 miliar. Penandatanganan LoI dengan Malaysia mencapai Rp3,29 triliun,” ujar Khofifah.

Khofifah menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang penyelenggaraan misi dagang tahun 2025. Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Kepulauan Riau, Atase Perdagangan KBRI Malaysia, serta para pelaku usaha dari kedua provinsi.

Berbagai komoditas Jawa Timur berhasil terserap pasar Kepri, antara lain kopi robusta, kluwak, vanili, kemiri, rokok, telur ayam, susu, pakan udang, benur vaname, beras, bawang merah, serta daging ayam dan sapi.

Sebaliknya, Jatim juga membeli beragam hasil perikanan dari Kepri seperti ikan cakalang, layur, dan layang. Untuk perdagangan Jatim–Malaysia, komoditas yang diminati meliputi tembaga, cassava, frozen coconut cream, kerupuk mentah, serta buah dan sayur kering.

Khofifah menyebut interaksi bisnis antara Jatim dan Kepulauan Riau sangat produktif, dan akan terus ditindaklanjuti, terutama karena Kepri memiliki koneksi strategis dengan Johor Malaysia dan Singapura. Pemprov Jatim juga tengah mendorong peningkatan ekspor komoditas unggulan ke dua negara tersebut.

Misi Dagang Jatim–Kepri ini merupakan kegiatan ke-12 selama 2025 dan ke-48 sejak periode 2019–2025, dengan nilai total komitmen sebesar Rp27,35 triliun. Khofifah berharap kerja sama ini dapat memperkuat hubungan antarprovinsi serta membawa manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bersama.

Selain transaksi perdagangan, kegiatan ini juga menghasilkan 11 penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar-OPD serta tiga LoI antara pelaku usaha Jawa Timur dan Malaysia, disaksikan Atase Perdagangan KBRI Malaysia. Ketiga LoI tersebut melibatkan PT Starindo Anugerah Abadi dengan Eramas Group, CV Pandafood Industry dengan Eng Sheng Sdn Bhd, serta PT Jayaditya Aswani Mandiri dengan Mentrade Marine Sdn Bhd.

Jawa Timur juga tercatat aktif melakukan misi dagang luar negeri. Sejak 2022 hingga 2025, sebanyak enam kegiatan telah digelar di Riyadh, Kuala Lumpur, Dili, Hong Kong, Osaka, dan Singapura, dengan potensi transaksi mencapai Rp 5,896 triliun dari 68 kontrak dagang. Pada kegiatan terbaru di Singapura, nilai transaksi menembus Rp4,163 triliun dari 21 kesepakatan.

Dari sisi daerah mitra, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan bahwa banyak kebutuhan pokok di Kepri berasal dari Jawa Timur, mulai beras, cabai, gula, hingga produk IKM/UMKM. Ia berharap kerja sama ke depan dapat diperluas ke sektor pariwisata dan bidang strategis lainnya.

Sementara itu, salah satu pelaku usaha dari Sidoarjo, Reksa (30), mengaku optimistis setelah mengikuti misi dagang ini. Ia menargetkan transaksi penjualan seafood senilai Rp 20–25 miliar, termasuk peluang ekspor dori dan tuna steak ke Malaysia. “Untuk tahap uji coba, kami akan mengirim satu kontainer dua produk tersebut pada Desember 2025,” ujarnya.

Editor :