KLIKJATIM.Com | Gresik — Penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) mulai dicairkan ke peserta keluarga penerima manfaat (KPM) secara tunai melalui PT Pos Indonesia di Kabupaten Gresik.
Misal, pembagian BPNT oleh PT Pos Indonesia di Balai Desa Sidoraharjo, Kecamatan Kedamean. Ada sekitar 502 KPM yang terdiri dari tiga desa, Desa Sidoraharjo, Slempit dan Mojowuku yang akan mengambil bantuan. Dengan penyaluran tunai ini disambut hangat oleh para KPM. Seperti yang dialami Santi warga Desa Slempit mengaku puas dan bisa memilih bahan sembako sesuai yang dibutuhkan. Ia menerima bantuan Rp 600 ribu dari bulan Januari, Februari, Maret, triwulan tahun 2022 ini.
“Pencairan berupa uang tunai ini cukup memuaskan, karena kita bisa memilih bahan makanan yang sesuai kita inginkan kualitasnya, meskipun proses pencairanya cukup lama karena antri,” ucapnya, Kamis (24/2/2022).
Kendati demikian, perempuan berusia 34 menyebut masih ada kendala dalam penyaluran tunai ini. Seperti kurangnya titik penyaluran BPNT yang seharusnya tersebar dibeberapa desa. “Kalau sebelumnya kita bisa ambil pencairanya di masing-masing desa, tapi kalau seperti sekarang jadi satu di balai desa Sidoraharjo, padahal saya dari desa Slempit jadi lama nunggu antrianya, apalagi ini masa pencairan tiga bulan Januari, Februari, dan Maret,” jelasnya.
Di lokasi, proses penyaluran BPNT di dijadwalkan mulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB, dan dibagi menjadi tiga gelombang.
Salah satu petugas PT Pos Indonesia Ujang menyampaikan, pembagian gelombang ini dilakukan demi menekan terjadinya kerumunan.
“Ada tiga desa dijadikan satu lokasi, Desa Sidoraharjo, Slempit dan Mojowuku yang berkumpul di balai Desa Sidoraharjo, yang mengambil jatah pencairan BPNT, semua KPM dari ketiga desa untuk mempersingkat waktu proses pencairan BPNT,” ungkapnya.
Kedepan, menurut Ujang terkait mekanisme pencairan progam BPNT pihaknya masih belum menerima Informasi lebih lanjut.
“Apakah dicairkan tiga bulan sekali atau satu bulan sekali. Terkait pencairan bukan kewenangan saya, melainkan sudah menjadi kewenangan pemerintah, kami hanya selaku juru bayar yang diinstruksikan pemerintah,” pungkasnya.
Hal senada juga dikatakan, Kepala Dinas Sosial Pemkab Gresik dr. Ummi Khoiroh mengatakan, pihaknya juga masih belum menerima surat petunjuk resmi dari Kementrian Sosial. Terkait penyaluran tunai akan dilanjutkan ke Bulan April atau hanya triwulan tahun 2022 ini saja.
“Masih belum ada petunjuk terkait kedepannya, apakah akan tetap penyaluran PT Pos Indonesia atau tidak. Yang jelas bulan Januari, Februari, Maret bantuan tunai melalui PT Pos Indonesia,” ucapnya.
Lalu, apa akan juga ada putus kontrak dengan pihak Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai penyalur BPNT sebelum melalui PT Pos Indonesia, dokter mantan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik menyebut, pihaknya juga belum tau pasti tentang informasi itu.
“Itu kewenangan Kemensos, dan kedepan juga akan ada rapat bersama Dinas Sosial Pemprov Jatim bersama Kepala Dinas Sosial se Kabupaten atau Kota untuk mekanisme selanjutnya,” ujarnya. (bro)
Editor : Redaksi