klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Kadin Jatim Sebut Sumenep Magnet Baru Investasi di Timur Madura

avatar Wahyudi
  • URL berhasil dicopy
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto saat menjadi narasumber dalam kegiatan "Sumenep Investment Summit Tahun 2025" di Sumenep
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto saat menjadi narasumber dalam kegiatan "Sumenep Investment Summit Tahun 2025" di Sumenep

KLIKJATIM.Com | Sumenep - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menilai Kabupaten Sumenep tengah memasuki fase kebangkitan ekonomi yang menjanjikan. Dengan potensi alam yang melimpah dan komitmen kuat dari pemerintah daerah, Sumenep disebut memiliki posisi strategis sebagai salah satu daerah tujuan investasi baru di Jawa Timur.

Menurut Adik, karakter geografis Sumenep yang unik, memadukan daratan utama dan gugusan kepulauan, menjadi kekuatan tersendiri yang membedakan wilayah ini dari daerah lain di Madura. "Sumenep memiliki kombinasi potensi yang lengkap: sektor maritim, pertanian, pariwisata, hingga energi. Ini bukan hanya peluang, tapi momentum besar untuk tumbuh menjadi pusat ekonomi baru di kawasan timur Jawa," ujar saat menjadi narasumber dalam kegiatan "Sumenep Investment Summit Tahun 2025" di Sumenep, Senin (10/11/2025).

Data menunjukkan perekonomian Sumenep pada tahun 2024 tumbuh sebesar 3,77%, dan bahkan mencapai 4,64% jika tanpa migas. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah ini menembus Rp45,22 triliun, menandakan peningkatan produktivitas yang signifikan.

Adik mengungkapkan, capaian tersebut juga didukung oleh realisasi investasi yang terus meningkat. "Sepanjang 2024, investasi di Sumenep mencapai Rp2,8 triliun, dan pada triwulan pertama 2025 sudah menyentuh Rp1,3 triliun dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 5.500 orang. Ini bukti bahwa kepercayaan investor terhadap Sumenep semakin tinggi," jelasnya.

Ia menilai kebijakan pemerintah daerah yang pro-investor menjadi kunci penting dalam menjaga tren positif tersebut. Pemerintah Kabupaten Sumenep diketahui telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 34 dan 35 Tahun 2024, yang memberikan insentif dan kemudahan perizinan bagi penanaman modal.

Lebih lanjut, Adik Dwi Putranto menyoroti sejumlah sektor unggulan yang layak menjadi fokus investasi di Sumenep. Di antaranya adalah industri rumput laut, garam, perikanan tangkap, pariwisata kesehatan (wellness tourism), serta energi terbarukan.

"Rumput laut Sumenep dikenal memiliki kualitas yang sangat baik, tapi masih membutuhkan investasi dalam pengolahan pascapanen. Begitu juga dengan garam, di mana kita punya PT Garam di Kalianget yang produksinya mencapai 319 ribu ton per tahun. Ini saatnya investasi diarahkan untuk membangun industri refinery garam dan cold storage modern agar nilai tambahnya meningkat," paparnya.

Untuk sektor pariwisata, Adik menilai Gili Iyang, yang dikenal dengan kadar oksigen tinggi hingga 20,9%, memiliki daya tarik global. "Pulau ini bisa dikembangkan sebagai destinasi eco-wellness tourism kelas dunia. Tren wisata kesehatan sedang naik, dan Sumenep punya modal alam yang luar biasa," ujarnya.

Selain itu, keberadaan Kangean Energy Indonesia (KEI) juga membuka peluang besar di sektor jasa penunjang migas lepas pantai. Sedangkan di wilayah kepulauan, potensi energi surya menjanjikan peluang investasi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan listrik melalui sistem PLTS dan microgrid.

Kadin Jatim menilai momentum investasi di Sumenep akan semakin kuat seiring dengan peningkatan infrastruktur transportasi dan logistik. Bandara Trunojoyo kini sudah kembali beroperasi dengan rute Surabaya-Sumenep dua kali seminggu, sementara Pelabuhan Kalianget terus dikembangkan dengan dukungan APBN 2025 senilai Rp48,5 miliar.

"Peningkatan konektivitas ini sangat penting karena selama ini tantangan utama di Sumenep adalah transportasi dan logistik. Dengan infrastruktur yang semakin baik, arus barang dan mobilitas investasi akan semakin lancar," kata Adik.

Menurut Adik, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi investor untuk masuk ke Sumenep. "Daerah ini sedang berada pada titik infleksi pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur sedang dibangun, regulasi sudah mendukung, dan potensi sektor-sektor produktif sedang terbuka lebar. Investor yang bergerak sekarang akan menjadi first mover yang menikmati keuntungan maksimal di masa depan," tegasnya.

Ia menambahkan, Kadin Jawa Timur siap memfasilitasi dan memperkuat kolaborasi antara dunia usaha dengan pemerintah daerah untuk memastikan investasi di Sumenep berjalan efektif dan berkelanjutan.

"Kadin melihat Sumenep bukan sekadar daerah potensial, tapi sebagai poros baru investasi Jawa Timur di masa depan. Dengan sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kita bisa menjadikan Sumenep sebagai contoh sukses transformasi ekonomi berbasis potensi lokal," ujar Adik Dwi Putranto.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sumenep Imam Hasyim menyampaikan Sumenep dikenal sebagai salah satu daerah dengan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa di ujung timur Pulau Madura, yang kini tengah memasuki babak baru pembangunan ekonomi yang lebih terbuka, improvisif, dan akseleratif.

"Pemerintah Kabupaten Sumenep bertekad menjadikan komitmen utama Investment Summit 2025 sebagai momentum peningkatan investasi daerah. Pemerintah tidak hanya menunggu investor datang, tetapi secara aktif menjemput dan menggelar karpet merah bagi seluruh pelaku usaha yang memiliki visi membangun bersama," katanya.

Untuk memperkuat daya tarik investasi, Kabupaten Sumenep kini tengah mengembangkan empat kluster ekonomi unggulan. Pertama, kluster industri kelautan dan perikanan terpadu yang mencakup sektor pengolahan hasil laut, cold storage, logistik perikanan, hingga wisata bahari berkelanjutan. Kedua, kluster pertanian dan peternakan modern.

Ketiga, kluster energi dan sumber daya alam yang berfokus pada pengolahan migas, panas bumi, dan energi terbarukan dengan melibatkan kemitraan bersama perusahaan nasional dan internasional. Keempat, kluster pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengangkat potensi wisata bahari, budaya, dan energi sebagai daya tarik utama investasi.

"Keempat kluster tersebut akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Sumenep yang mendorong peningkatan pendapatan daerah serta kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Editor :