klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Hingga Minggu Pagi, 41 Warga Alami Luka Bakar dan Sesak Nafas Akibat Erupsi Semeru

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Salahsatu warga Candipuro Lumajang yang mengalami luka bakar terkena awan panas abu vulkano erupsi Gunung Semeru mendapat perawatan. (Foto JPNN)
Salahsatu warga Candipuro Lumajang yang mengalami luka bakar terkena awan panas abu vulkano erupsi Gunung Semeru mendapat perawatan. (Foto JPNN)

KLIKJATIM.Com | Lumajang - Jumlah korban luka pasca erupsi Gunung Semeru hingga Minggu (5/12/2021) pagi tercatat 41 orang 2 di antaranya ibu hamil. Mereka mengalami luka bakar terkena abu panas vulkano dan sesaf nafas karena menghirup abu material gunung.

[irp]

Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar. Banyak warga mengalami luka bakar parah akibat terkena lahar panas.

"Yang luka-luka parah, luka bakar terkena lahar panas kurang-lebih ada 41 yang evakuasi di Puskesmas Penanggal," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar melalui konferensi pers bersama BNPB Pusat, Sabtu (4/12/2021).

Menurut Wawan Hadi, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, korban rata-rata dengan luka bakar dan sesak nafas.

Saat ini, seluruh korban sudah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Desa Penanggal dan Puskesmas Kecamatan Candipuro. Selain itu ada juga korban yang dirujuk ke rumah sakit.

"Ada 11 orang yang dirujuk ke RSUD Dr Haryoto, RSUD Pasirian dan RS Bhayangkara Lumajang," kata Wawan Hadi.

Sementara itu, untuk jumlah kerusakan dan kerugian materiil akibat erupsi Semeru masih belum dilakukan penghitungan karena personel masih berfokus untuk melakukan evakuasi.

"Evakuasi serta penanganan masih terus dilakukan dengan seluruh jajaran dan untuk laporan korban hilang belum ada konfirmasi masuk," kata dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka, dalam konferensi pers melalui zoom meeting bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, pihaknya akan segera mengirimkan kebutuhan kesehatan bagi warga terdampak.

Kebutuhan obat-obatan tersebut seperti seperti masker dan salep luka bakar akan dikirimkan oleh pihaknya ke lokasi bencana agar penanganan terhadap korban segera tertangani.

”Penanganan kegawatdaruratan terpenting adalah mengembalikan dulu cairan-cairan (tubuh), diberikan infus grade 2a-2b," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi yang mengeluarkan awan panas guguran terjadi sekitar pukul 15.00 WIB pada Sabtu 4 September 2021. Awan panas guguran tersebut meluncur hingga ke Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. (ris)

Editor :