KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Diantara ratusan makam yang berada di TPU Ngujang kecamatan Kedungwaru Tulungagung, terdapat makam guru musik WR Soepratman, pencipta Lagu Indonesia Raya.
[irp]
Makam tersebut berada di sisi sebelah selatan TPU Ngujang, makam bertuliskan W.M. Sastrodiharjo tersebut dibangun dengan gaya makam Belanda, nisan yang ada di lokasi tersebut hanya berbentuk kotak.
Berbeda dengan nisan makam masyarakat jawa yang berbentuk lancip untuk makam laki laki dan cekung untuk makam perempuan.
Pada bagian nisan makam tersebut tertulis W.M. Sastrodiharjo, Lahir : Tulungagung, 6 - 10 - 1882 dan Wafat : Tulungagung, 5 - 5 - 1954.
Kemudian dibawah tulisan tersebut tertulis "Guru Musik WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya, Dep Pen Kabupaten Tulungagung No 990/E II/ IV / 78 . TGL 8 4 1978"
Juru Kunci Makam Ngujang, Ribut Katenan yang dikonfirmasi mengatakan, sejak dirinya menjadi juru kunci di makam tersebut mulai tahun 2000, makam dengan model nisan makam belanda ini sudah ada.
Kemudian ada pihak yang menambahkan pagar berwarna hijau pada makam tersebut, namun dirinya tidak tau siapa yang menambahkan pagar berwarna hijau tersebut.
"Informasi yang saya terima,ini memang makam guru musik WR Soepratman , pencipta lagu Indonesia Raya," ujarnya.
Tidak informasi yang menjelaskan, dimana keluarga WM Sastrodiharjo kini tinggal, Ribut hanya mengetahui bahwa makam tersebut kerap di datangi komunitas pecinta sejarah.
Mereka juga sering melakukan aksi mengheningkan cipta pada saat momen momen tertentu.
"Setau saya yang kesini itu bukan keluarganya, tapi malah komunitas pecinta sejarah, kadang mengheningkan cipta disini juga," jelasnya.
Sementara itu berdasarkan salah satu sumber yang diperoleh tim liputan, W.M. Sastrodiharjo merupakan Indo Belanda yang memiliki nama belandaa Willem Martinus Van Eldik.
WM Van Eldik menikah dengan Rukiyem Supratiyah, kakak tertua WR Supratman, kemudian menghadiahkan sekaligus mengajari WR Supratman bermain biola.
Selain dikenal sebagai kakak WR Supratman, WM Van Eldik juga memiliki peran sebagai Sersan Intruktur Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). (rtn)
Editor : Iman