GRESIK – Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik akhirnya menetapkan Sekretaris Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) setempat, M. Mukhtar sebagai tersangka kasus dugaan korupsi, Selasa petang tadi (15/01/2019). Hal ini merupakan buntut dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh tim penyidik kejaksaan di Kantor BPPKAD sehari sebelumnya.
Awalnya, total sebanyak 14 orang diamankan untuk menjalani pemeriksaan. Bahkan tercatat ada lima orang termasuk tersangka, harus menjalani pemeriksaan maraton selama 1 x 24 jam di Kantor Kejari Gresik. Untuk empat orang lainnya adalah Kabid Anggaran, Mat Yazid; Kasubbid Penyusunan Anggaran Urusan Pemerintah Wajib, Agung Fery Setiyono; Kabid Perbendaharaan, Anis Nurul Aini; Kabid Penagihan dan Pelayanan Ahmad Haris Fahman. Mereka diperiksa sebagai saksi.
Kepala Kejari Gresik, Pandoe Pramoekartika mengatakan, dari hasil pemeriksaan telah ditetapkan satu orang sebagai tersangka. Yaitu Sekretaris BPPKAD, M. Muhktar. “Sementara baru ada satu tersangka, inisial MM (Muhammad Mukhtar, red) dan ini mungkin akan berkembang. Nanti akan kami lihat dari hasil pemeriksaan berikutnya,” tutur Pandoe kepada awak media, saat menggelar konferensi pers di Kantornya.
Penetapan tersangka bermula dari OTT yang dilakukan pada sekitar pukul 16.00, Senin (14/01/2019) lalu. Menurut dia, awalnya tim penyidik Kejari Gresik menerima informasi dan dipelajari. “Pada saat kami masuk ke kantor BPPKAD, ternyata di sana kami ketemukan uang dan beberapa orang di sana,” ungkapnya.
Uang yang diamankan senilai Rp 537 juta. Ketika itu uang tersimpan di dalam brankas ruang kerja tersangka. “Setelah kami pertanyakan uang-uang itu, ternyata mereka sulit menjelaskan atau mempertanggungjawabkan. Makanya beberapa orang itu kami amankan di Kejari berikut duit-duitnya untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Sesuai hasil pemeriksaan, ternyata uang ratusan juta itu merupakan hasil pemotongan dana insentif pungutan pajak daerah yang sejatinya untuk pegawai. Besaran potongan setiap pegawai beragam. “Barang bukti yang kami amankan selain uang, ada dokumen-dokumen, flasdisk, komputer dan hanpdhone,” tandasnya. (nul)