KLIKJATIM.Com | Surabaya - Permintaan ekspor furnitur asal Jatim mengalami peningkatan usai beberapa negara di dunia melonggarkan kebijakan lockdown.
[irp]
Seperti diketahui, dengan diberlakukannya lockdown di berbagai negara, hal itu sempat menghambat sirkulasi bahan baku maupun produk antarnegara.
"Setelah kebijakan lockdown dicabut, beberapa negara mulai meningkatkan permintaannya, sebut saja Amerika Serikat," ungkap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jatim Drajat Irawan, Rabu (30/9/2020).
Drajat memaparkan, berdasar pusat data dan informasi (Pusdatin) Kemenperin, pada 2020 ekspor furnitur Jatim yang ditunjukkan dari nilai ekspor olahan kayu dan furnitur pada Januari sebesar 146,21 juta dolar AS. Sementara pada Februari dan Maret naik secara berturut-turut sebesar 155,06 juta dolar AS, dan 161,92 juta dolar AS.
Namun, pada April dan Mei saat terjadinya lockdown, lanjut Drajat, ekspor Jatim menurun secara berturut-turut sebesar 143,31 juta dolar AS dan 115,86 juta dolar AS.
Dan, pada Juni, ekspor kembali naik di angka 146,36 juta dolar AS, atau lebih tinggi daripada Januari. "Pada periode semester I, Januari hingga Juni 2020, nilai ekspor industri furnitur dan olahan kayu di Jatim sebesar 868,74 juta dolar AS, sedangkan nilai impor sebesar 45,16 juta dolar AS. Sehingga terjadi surplus senilai 823,58 juta dolar AS," papar dia.
Ia juga mengatakan, negara utama yang menjadi tujuan ekspor produk furnitur Jatim yaitu Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris. Negara lainnya ialah Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, dan Italia. Sedangkan impor produk furnitur terbanyak berasal dari China. (bro)
Editor : Redaksi