KLIKJATIM.com | Surabaya - Sampai saat ini harga cabai masih tak terkendali. Perkembangan terkini di pasaran sudah menembus angka Rp 80 ribu sampai 90 ribu per kilogram.
Sedangkan harga dari pengepul mencapai Rp 50 ribu-60 per kilogram. Untuk menyikapi kondisi ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, akhirnya bergerak menggelar operasi pasar.
[irp]
"Tanggal 31 kemarin kami rapat dengan Polda Jatim, Dinas Pertanian, Bulog dan pihak terkait sehingga menghasilkan keputusan untuk melakukan oprasi cabai murah," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Jatim, Irwan Drajat saat ditemui klikjatim.com di lokasi.
Menurutnya, penyebab hargai cabai yang meroket karena ketersediaan bahan tidak terpenuhi. Hal ini dipengaruhi masa panen yang sudah lewat. "Untuk masa panen cabai selanjutnya yang terdekat adalah akhir Agustus hingga September," katanya.
Kegiatan operasi pasar ini tidak hanya dilakukan Pemrov Jatim. Namun beberapa daerah juga melaksanakan. Salah satunya adalah Pemkot Surabaya, di pasar Genteng dan Benowo.
[irp]
Sesuai arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, semua kota dan kabupaten se Jatim diinstruksi menggelar pasar murah (cabai). Nantinya akan mengambil cabai dari para pengepul dengan harga normal Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu perkilogram. Lalu, dijual kembali kepada masyarakat dengan harga sama.
Pantauan di lapangan, para pembeli sangat antusias membeli cabai dalam operasi pasar tersebut. Mereka bisa mendapatkan harga Rp 5 ribu per ons. (nk/hen)
Editor : Redaksi