klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Klaster Pabrik Udang, 467 Jalani Swab dan 149 Orang Di Antaranya Positif Covid

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa saat memimpin rapat penanganan klaster baru penularan Covid-19 pabrik pengolahan udang di Kabupayen Situbondo, di Gedung Negara Grahadi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa saat memimpin rapat penanganan klaster baru penularan Covid-19 pabrik pengolahan udang di Kabupayen Situbondo, di Gedung Negara Grahadi.

KLIKJATIM.Com | Situbondo - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap klaster penularan Covid-19 di pabrik udang SItubondo. Sebab, hingga kini pabrik yang mempekerjakan 1.963 orang tersebut, 149 orang di antaranya dinyatakan positif COVID-19.

[irp]

Menurut dr Makhyan Jibril, Anggota Gugus Kuratif COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril mengatakan, ada 1.963 pekerja di pabrik tersebut. Kemudian 1.930 di antaranya sudah di-rapid test. Hasilnya, 393 orang reaktif dan 1.507 non-reaktif. Kemudian 393 orang yang reaktif dites swab. Lalu ada tambahan 74 orang yang memiliki gejala atau suspect.

"Mereka semua mengikuti tes swab. Hasilnya, 149 sudah dinyatakan positif COVID-19. Jadi yang tes swab ada 467 orang. Yang sudah positif COVID-19 ada 149. Angka itu masih bisa bertambah, karena belum keluar semua," jelas Jibril.

Klaster pabrik udang tersebut, lanjut Jibril, turut mempengaruhi jumlah kasus di Jatim khususnya Bondowoso. Tercatat, dalam 5 hari terakhir ada tambahan 155 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Bondowoso. Dari hasil investigasi tim Gugus Tracing COVID-19 Jatim, penyebaran virus di pabrik disebabkan oleh bus antarjemput pegawai. Di mana para pegawai menaiki bus tersebut setiap hari untuk bekerja.

[irp]

Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa menjelaskan, dirinya sudah memanggil Bupati Bondowoso, Salwa Arifin dalam rapat penanganan klaster baru penularan Covid-19 pabrik pengolahan udang di Kabupayen Situbondo, di Gedung Negara Grahadi, Kamis (6/8/2020).

Pemanggilan dilakukan karena dari klaster pabrik pengolahan udang tersebut banyak tenaga kerja dari Kabupaten Bondowoso yang juga terpapar Covid-19. Sehingga butuh penanganan intensif agar tidak sampai ada penyebaran lebih luas Covid-19 dari klaster ini. "Kami rapat dengan Bupati Bondowoso. Karena 22 dari 23 kecamatan di Bondowoso itu ada yang jadi karyawan di pabrik tersebut yang menjadi klaster penularan baru di sana," kata Khofifah Indar Parawansa.

Dibutuhkan adanya penanganan yang komprehensif dan terpadu agar tracing dan penanganan pada yang kontak erat bisa segera dilakukan sehingga rantai penularan bisa diputus. Dari rapat tersebut, dihasilkan keputusan strategis bahwa dibentuk tim yang terdiri dari Kepala Dinasnakertrans, Kepala Inspektorat, dan Ketua Rumpun Tracing Covid-19.

Tim ini akan turun langsung melakukan penanganan klaster pabrik udang Situbondo yang dampaknya banyak dari tenaga kerja dari Kabupaten Bondowoso. "Tiga orang ini kami minta ini jadi tim untuk bisa membantu bagaimana sesungguhnya agar kita bisa memberikan solusi yang efektif dan lebih cepat terkait klaster itu terjadi," tegas Khofifah Indar Parawansa.

Sedangkan untuk pabrik pengolahan udang tersebut sendiri, dikatakan Khofifah Indar Parawansa bahwa pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan pihak industrinya. Agar bagian industri yang terdampak langsung Covid-19 diberhentikan sementara. Sedangkan yang tidak terdampak secara langsung bisa tetap dijalankan. (hen)

Editor :