KLIKJATIM.Com | Batu - Pemeriksaan rapid tes terhadap tenaga medis di RS Karsa Husada Batu hasilnya cukup mencengangkan. Sedikitnya 15 orang tenaga medis tersebut dinyarakan reaktif atas infeks i di tubuhnya. Hasil tersebut sekaligus menambah jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Batu saat kini berjumlah 46 orang.
[irp]
"Tenaga medis yang reaktif ini harus menjalani isolasi di wisma Talithakum Jl Metro, Kelurahan Sisir yang menjadi salah satu tempat karantina di Kota Batu," kata M Choiri, juru bicara Satgas Covid-19 Kota Batu.
Dikatakan, dengan hasil rapid test menunjukkan reaktif positif maka langsung ditindak lanjuti dengan tes swab. Namun hingga kini hasil tes swab tersebut belum keluar. Selain itu dua orang non medis yang juga reaktif positif juga telah menjalani tes swab. Banyaknya tenaga medis yang menjadi PDP ini dikarenakan mereka berhubungan erat dengan pasien confirm Kota Batu. Apalagi pasien konfirm ke-2 yang saat ini menjalani perawatan juga berprofesi sebagai tenaga medis.
“Sebenarnya para tenaga kesehatan atau medis ini sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standart bahkan level 3. Namun para nakes tersebut punya riwayat kontak dengan pasien konfirm 02 yang kebetulan juga sebagai tenaga medis,”jelas Chori.
Diketahui, pasien konfirm 02 ini adalah tenaga medis Dinas Kesehatan Kota Batu yang tertular lewat kluster Asrama Haji Sukolilo. Ia merupakan salah satu dari tiga peserta pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo bulan Maret 2020 lalu. Hingga kini yang bersangkutan masih dirawat di RS Karsa Husada.
[irp]
Dan banyaknya tenaga medis yang diisolasi ini menurut Chori membuat RS Karsa Husada meminta tambahan tenaga Kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. Saat ini jumlah dokter spesialis, dokter umum dan paramedis di Kota Batu kurang lebih 528 orang.
Dan dengan adanya 15 tenaga medis di RS Karda Husada yang harus isolasi mandiri ini menjadi pemikiran untuk menambah tenaga pendukung pelayanan. “Ibu Direktur RS Karsa Husada (dr Tries Anggraini) sedang meminta tambahan tenaga kesehatan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jatim,”jelas Chori. (hen)
Editor : Redaksi