klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Tertibkan Pola Penyemprotan, Relawan Satgas Covid-19 di Desa Harus Diberikan Wawasan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Tertibkan Pola Penyemprotan, Relawan Satgas Covid-19 di Desa Harus Diberikan Wawasan
Tertibkan Pola Penyemprotan, Relawan Satgas Covid-19 di Desa Harus Diberikan Wawasan

KLIKJATIM.Com | Gresik – Semangat warga dalam mengantisipasi persebaran virus corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19) hingga ke pelosok desa di Kabupaten Gresik memang patut diapresiasi. Bahkan semua desa mendirikan posko relawan Covid-19 di beberapa gang perkampungan dan gerbang masuk desa, sambil melakukan penyemprotan disinfektan kepada pengendara atau warga yang berlalu lalang.

Dari penelusuran klikjatim.com, penyemprotan cairan di beberapa desa difokuskan kepada setiap warga yang masuk. Sasaran penyemprotan dari cairan yang sebagian diramu sendiri ini adalah kendaraan dan sesekali mengarah ke bagian tubuh.

Tidak hanya itu. Relawan Satgas Covid-19 juga melakukan serangkaian pemeriksaan mulai dari tes suhu tubuh, pendataan bagi warga dari luar desa dan menganjurkan cuci tangan.

Umi Kulsum, seorang penggiat sosial mengaku, sangat mengapresiasi semua upaya warga atau relawan sebagai bentuk kewaspadaan tingkat tinggi. Namun diharapkan tetap memahami pola penyemprotan sehingga tidak terkesan ‘ngawur’.

[irp]

“Teman-teman relawan di desa seharusnya diberi edukasi terkait tata cara penyemprotan yang baik dan sesuai protokol kesehatan,” ujar Umi kepada klikjatim.com, Kamis (23/4/2020).

Pasalnya, acuan atau standar operasional prosedur (SOP) penyemprotan disinfektan dari Satgas Covid-19 Gresik memang tidak ada. Masyarakat hanya mendapatkan pemberitahuan secara umum dari satgas kabupaten melalui pemerintah desa.

“Sudah sampai (pemberitahuan), tapi masih secara umum. Yaitu sebatas pemberitahuan untuk melakukan penanganan Covid-19 dengan penyemprotan desinfektan, cuci tangan, dan pakai masker,” paparnya.

Dengan berbekal itu, sebagian masyarakat langsung tergerak melakukan berbagai upaya seperti penyemprotan di gerbang pintu masuk desa. “Cairan yang digunakan untuk menyemprot juga kita tidak tahu, apakah itu disinfektan sesuai rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) atau sabun cuci biasa,” imbuhnya.

[irp]

Nah, hal-hal yang demikian dirasa malah kurang efektif dan terkesan hanya menghambur-hamburkan dana. "Dari pada seperti ini lebih baik dibelikan masker dan dibagikan kepada warga untuk mencegah penularan,” lanjutnya.

Dalam menyikapi kondisi demikian, pihaknya menyarankan kepada Satgas Gresik untuk melakukan penertiban pola penyemprotan yang tidak efektif. Setidaknya harus ada panduan atau SOP sebagai acuan para relawan di desa-desa. Dan, juga perlu menekankan kepada warga untuk selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, cuci tangan serta membiasakan pola hidup sehat.

Perlu diketahui seperti yang dilansir Tirto.id, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menjelaskan, cairan disinfektan hanya membunuh virus yang dipermukaan benda. Tidak bisa memebunuh virus yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh manusia. (nul)

Editor :