KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Pasar Hewan Terpadu (PHT) Kabupaten Tulungagung yang ada di Kecamatan Sumbergempol Tulungagung kembali beroperasi pada Sabtu (25/05/2022) pagi tadi, setelah lebih kurang selama 1 bulan ditutup untuk meminimalkan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tulungagung.
Kepala PHT, Suharmanto mengatakan, pada pembukaan pertama hari ini kondisi pasar sangat sepi,bahkan dari kapasitas 800 sapi dan lembu yang bisa diperjual belikan di PHT ini, hanya sekitar 3%nya saja yang datang dan diperdagangkan oleh pedagang.
Begitu juga dengan kambing, dari kapasitas maksimal 300 ekor kambing yang bisa diperdagangkan, hanya sekitar 3% nya saja yang pada hari ini diperdagangkan oleh pemiliknya di PHT ini.
"Paling ini 3%nya saja dari kapasitas PHT yang kita sediakan, bisai dilihat sendiri sampai jam segini baru ini yang datang,"ujarnya pada Sabtu (26/06/2022).
Dirinya menilai, masih ada ketakutan di hati pedagang yang memiliki sapi dalam kondisi sehat,mereka takut sapinya akan terpapar PMK saat dibawa ke lokasi yang banyak hewannya, seperti di PHT ini.
"Kalau teman teman pedagang itu ada yang japri, katanya masih takut hewannya yang sehat nanti malah kena PMK kalau dibawa kesini, makanya mereka ndak kesini,"jelasnya.
Suharmanto menjelaskan, sebagian besar pedagang memilih untuk menjual dagangan mereka secara mandiri, baik dengan memanfaatkan hubungan pertemanan selama ini sudah terjalin, maupun melalui media online.
"Kalau yang jualan disini itu yang eks karesidenan kediri, tapi yang biasanya beli, itu dari Lamongan, Lumajang, Malang, dan kota kota lainnya," terangnya.
Pihaknya berharap,pekan depan jumlah pedagang yang mau datang untuk memperjual belikan dagangan mereka di PHT semaki bertambah, namun dengan tetap menerapkan aturan yang ada,sehingga penyebaran PMK bisa diminimalkan.
Sementara itu, Sahri salah satu pembeli yang datang ke PHT mengaku mengurungkan minatnya untuk membeli hewan jika kondisi PHT masih sepi, sebab semakin sedikit pilihan hewan yang bisa dipilih untuk dibeli.
Dirinya memilih untuk menunggu kondisi pasar kembali ramai dan normal, sehinga banyak pilihan hewan yang bisa dipilih untuk dibeli.
"Kalau kayak gini pilihannya kan sedikit, kalau pas ndak keburu buru banget ya mending di tahan aja dulu, nunggu pilihannya banyak nanti," tuturnya. (yud)
Editor : Iman
Jelang Nataru 2026, Pemkab Lamongan Gelar HLM untuk Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi
KLIKJATIM.Com | Lamongan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan mengambil langkah proaktif untuk menjaga stabilitas harga menjelang perayaan Hari Raya Natal 2…
Bupati Bojonegoro Ajak Masyarakat Tak Sia-siakan Makanan
Melalui gerakan ini, Pemkab Bojonegoro berharap budaya “Stop Boros Pangan” dapat tumbuh di tengah masyarakat.…
Pemkab Bangkalan Bangun Sekolah Berpikir Kritis Lewat Program Pelatihan Deep Learning
KLIKJATIM.Com | Bangkalan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui terobosan inovatif. M…
Perluas Jangkauan Penerima Manfaat, Dapur MBG Yayasan Barisan Garuda Muda di Sreseh Resmi Diresmikan
KLIKJATIM.Com | Sampang – Upaya untuk memperkuat distribusi gizi bagi anak-anak di Kabupaten Sampang semakin digencarkan. Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) S…
Plt. Bupati Lisdyarita Pastikan Pemerintahan Ponorogo Tetap Berjalan Normal di Tengah Proses Hukum Bupati Sugiri
Pernyataan ini disampaikan menyusul dinamika yang terjadi terkait proses hukum yang tengah dihadapi oleh Bupati Sugiri Sancoko.…
Bangun Ulang Ponpes Al-Khoziny Lewat APBN, Komisi VIII: Negara Hadir untuk Pesantren
Pemerintah berencana membangun kembali gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang sempat ambruk, menggunakan anggaran dari APBN.…