klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Masih Langka, Penjual Minyak Goreng Tulungagung Sampai Berhenti Jualan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Pekerja sedang mengisi minyak goreng curah di sejumlah jirigen di Tulungagung
Pekerja sedang mengisi minyak goreng curah di sejumlah jirigen di Tulungagung

KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Kelangkaan minyak goreng masih dirasakan oleh sejumlah penjual minyak goreng yang ada di pasar tradisional Kabupaten Tulungagung.

Hal ini disampaikan oleh salah satu penjual minyak goreng di pasar wage, Tukaji (57).

Tukaji mengatakan, pasca perubahan harga minyak goreng curah yang terjadi selama ini, dirinya sudah tidak bisa lagi menjual minyak goreng curah secara rutin.

"Saya kalau ada ya jual, kalau ndak ada barang a bagaimana lagi, mau jual apa," keluhnya pada Selasa (12/04/2022).

Dirinya harus mengantri sejak subuh untuk bisa mendapatkan 18 kilogram minyak goreng curah yang dijual dengan harga Rp 415.000,- , itupun kalau barang yang diinginkan masih tersedia, sebab sering sekali barang yang ditunggu rupanya sudah habis.

"Kadang sudah ngantri tapi barangnya habis, kadang juga kebagian, kalau segitu ya saya jual dengan selisih laba Rp 1.500 perkilonya," ucap Tukaji.

Tukaji hanya bisa pasrah dan berhenti berjualan saat minyak goreng curah sudah habis, dirinya hanya berharap bantuan dari pemerintah untuk memberikan subsidi minyak goreng curah bersubsidi.

"Kalau bisa ya seminggu sekali ada pendistribusian minyak goreng curah rutin," ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Supriyadi (47) pedagang minyak goreng di pasar tamanan ini mengatakan, dirinya sempat tak berjualan sampai dua minggu karena kehabisan minyal goreng bersubsidi.

"Ya kaya kemarin saya dua minggu gak dapat barang, ya ndak jualan, mau bagaimana lagi," jelasnya.

Dirinya juga tidak mungkin untuk mencari pasokan dari luar kota, mengingat jatah minyak goreng dari luar kota hanya boleh dibeli oleh pembeli dengan KTP dari daerah asal tersebut.

"Kesana juga ndak bisa, kan pasti nunjukin KTP, pasti kalahnya disitu," terangnya.

Kini pihaknya berharap pemerintah bisa rutin mendistribusikan minyak goreng curah bersubsidi, sehingga penjual seperti dirinya tetap bisa membeli dan menjualnya lagi kepada masyarakat. (yud)

Editor :