KLIKJATIM.Com | Gresik – Ketidakjelasan Muspika Kecamatan Tambak dan Sangkapura dalam memutuskan nasib pelayaran kapal penumpang Bawean yang direncanakan per tanggal 7 April 2020, disambut aksi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bawean. Mereka tidak demonstrasi atau unjuk rasa, tetapi turut melakukan pencegahan Covid-19 di Bawean.
Puluhan aktivis dari dua kampus, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri (STAIHA) sudah tiga hari terakhir, sejak Kamis (2/4/2020) melakukan penyemprotan disinfektan. Hal ini ditujukan kepada penumpang yang turun dari kapal. Kegiatan ini sendiri adalah kerjasama dengan TNI-Polri, KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) dan Puskesmas Sangkapura.
[irp]
“Sebelumnya kami sudah audiensi kepada pemerintah untuk menuntut Bawean Lockdown, khusus pelayaran barang saja. Tapi tidak ada tindaklanjutnya, maka kami melakukan pencegahan dengan penyemprotan disinfektan dan pemakaian handsanitizer bagi penumpang kapal,” ungkap Ketua PK PMII Harun Tohir, Moh. Asep Maulidi kepada klikjatim.com, Sabtu (4/4/2020).
Dia mengungkapkan, sekitar 30 mahasiswa yang mengikuti kegiatan pencegahan penularan pandemi Covid-19 di Bawean ini. “Kegaiatan ini untuk memutus mata rantai penyebaran Copvid-19, melihat banyak warga Bawean yang pulang dari daerah zona merah, apalagi alat medis untuk kesehatan di Bawean tidak memadai, ini perlu diingat oleh pemerintah,” geram Asep.
Para penumpang didata oleh anggota PMII Putri dan petugas puskesmas. “Setelah didata, lanjut pengecekan suhu, jika suhu diatas 38 celcius derajat, maka akan diberi arahan khusus oleh puskesmas,” ujar Asep.
Tidak berhenti disitu, PMII Bawean juga melakukan eksperimen dengan membuat handsanitizer secara alami dari tumbuhan yang banyak ditemukan di Bawean. “Setelah ada info dari Nu, bahan dari daun sirih dan jeruk nipis dibuat untuk handsanitizer,” terangnya.
[irp]
“Kami sudah memproduksi 50 handsanitizer alami atau herbal yang semuanya disemprotkan kepada penumpang yang turun dari kapal,” pungkas pemuda asal Desa Kumalasa ini. (iz/bro)
Editor : Redaksi