klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Dua Perempuan Ini Berebut Gantikan Risma Sebagai Walikota Surabaya

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Lia Istifhama. (Niam Kurniawan/klikjatim.com)
Lia Istifhama. (Niam Kurniawan/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Surabaya--Dua bakal calon Walikota Surabaya perempuan bertemu dalam satu wadah organisasi Perempuan Tani. Lia Istifhama kini menjabat sebagai Ketua Perempuan Tani Jatim dan Sri Setyo Pertiwi yang menjabat sebagai Ketua DPP Perempuan Tani. Keduanya berebut rekom PDIP untuk menggantikan Tri Rismaharini sebagai orang nomor satu di Kota Surabaya.

Perempuan Tani, merupakan organisasi sayap dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Diketahui, Lia Istifhama dan Sri Setyo Pertiwi mendaftar sebagai bakal calon Walikota Surabaya. Kedua perempuan itu juga mendaftar di partai yang sama. Yakni; PDI Perjuangan.

[irp]

[irp]

Lia Istifhama diketahui sebagai aktifis NU. Hingga kini Lia masih aktif tercatat sebagai Pengurus Wilayah Fatayat Jatim. Selain itu, Lia merupakan keponakan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Sementara Sri Setyo Pertiwi merupakan aktifis perempuan yang juga istri dari dari Bambang Haryo yang juga dicalonkan sebagai calon Bupati Sidoarjo 2020.

"Kami disini bertemu sebagai sama-sama aktivis dan ini sedang mempersiapkan pelantikan Perempuan Tani Jawa Timur," kata Lia Istifhama, di Surabaya, Kamis (26/9/2019).

Sebagai Ketua Perempuan Tani Jatim, Lia akan turur andil menyelesaikan konflik agraria di Jatim yang selama ini belum terselesaikan. Dia juga manyatakan, akan melibatkan diri secara aktif dalam penyusunan RUU Pertanahan yang masih menjadi polemik.

Menurut Lia, kisruh Agraria di Jawa timur dalam kurun waktu 10 tahun ini belum menemui titik terang hingga mengakibatkan konflik agraria berkelanjutan.

[irp]

"Tercatat, telah terjadi 35 perkara konflik agraria sepanjang tahun 2018, yang itu justru terjadi karena rekonsentrasi konflik agraria terdahulu yang hingga kini belum terselesaikan, ya, sebagai sesama aktivis tani kita akan selesaikan bersama, bersama petani dan pemprov tentunya," tegasnya.

Selain itu, Perempuan Berdarah NU tersebut menganggap RUU Pertanahan kali ini perlu pembahasan dan pengkajian lebih dalam lagi. Ia berharap pihaknya bersama Pemprov Jatim dapat mengembalikan dan menyelesaikan permasalahan agraria di Jatim yang kini di rating pertama di Indonesia.

"Perempuan Tani akan turut mengawal masalah ini," tegas Lia. (nk/mkr)

Editor :