klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Jaga Ekosistem, PT Smelting Dukung Rehabilitasi Dan Konservasi Populasi Elang Jawa

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Gresik — Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango telah merampungkan pembangunan Pusat Pendidikan Konservasi Elang Jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Kabupaten Sukabumi. Ada dua kandang besar untuk rehabilitasi dan pusat informasi Elang Jawa.

Inilah bagian dari pengembangbiakan Elang Jawa yang didukung PT Smelting sejak tahun 2019. Selain kerjasama dengan TNGGP, program yang sama juga dikembangkan bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia.

Untuk mendukung operasional Pusat Pendidikan Konservasi di TNGGP PT Smelting menggelar pelatihan para pemandu wisata yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Poldarwis) Balik Ka Bumi. Kegiatan itu digelar 30 Januari 2021 Lalu.

Turut hadir dalam acara pelatihan tersebut, Luki Turniajaya selaku Kepala Seksi Situ Gunung TNGGP dan Mina Marina Bartels selaku generasi ke-3 dari keluarga penemu Elang Jawa. Keduanya bercerita tentang masa lalu kawasan tersebut kepada calon tour guide.

Pelatihan ini dilakukan untuk membentuk pemandu wisata yang baik, terlatih dan informatif di Pusat Pendidikan Konservasi tersebut Selain menghadirkan pembicara, peserta juga melakukan simulasi langsung ke area Pusat Pendidikan Konservasi di Hutan Damar

Karena masih masa pandemi Covid-19, Program CSR PT Smelting ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Program ini diharapkan bisa ikut mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar kawasan konservasi.

Section Manager General Affairs PT Smelting Indra S.W. Junor menceritakan, program tersebut merupakan bagian dari kepedulian PT Smelting terhadap keseimbangan ekosistem alam. Pasalnya, bila salah satu spesies seperti Elang Jawa punah, maka rantai makanan dan ekosistem akan terganggu.

"Itu sudah menjadi komitmen kami mendukung upaya-upaya pelestarian alam. Demi menjaga keberlanjutan ekosistem bumi maka harus kita rawat. Kalau keseimbangan ekosistem terganggu akibat salah satu spesies punah, pasti berdampak juga terhadap kehidupan manusia," ujarnya kepada Klikjatim.com, Senin (17/05/2021).

Indra menegaskan, dalam proses operasional perusahaan pun, aspek kelestarian lingkungan menjadi prioritas. Karena itu pihak PT Smelting dipastikan menyelenggarakan proses produksi yang ramah lingkungan.

"Jadi tidak hanya profit oriented saja," tandasnya.

Upaya yang dilakukan PT Smelting, seperti yang disampaikan Indra cukup beralasan. Pasalnya dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2020, saat ini populasi elang jawa di alam hanya sekitar 300 sampai 500 ekor saja.

Jika tidak segera dilakukan langkah yang progresif dalam upaya konservasi, sangat mungkin dalam beberapa tahun ke depan elang jawa akan benar-benar punah. Penyebab utama terus menurunnya populasi elang jawa di antaranya adalah penyempitan dan pengrusakan habitat alaminya, perburuan, serta jual beli satwa secara ilegal. (ris)

Editor :