KLIKJATIM.Com | Sumenep – Dua hari setelah guncangan gempa bumi melanda Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan bahwa sedikitnya 200 bangunan mengalami kerusakan, mulai dari kategori ringan hingga berat.
Kerusakan tersebut sebagian besar terpusat di dua kecamatan yang berada di Pulau Sepudi, yakni Gayam dan Nonggunong.
Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Ach. Laili Maulidy, mengungkapkan bahwa angka 200 bangunan tersebut merupakan hasil laporan awal yang masuk dan di-input ke tim BPBD, sehingga sifatnya masih sementara dan bisa berubah.
"Data 200 bangunan itu hasil laporan awal yang masuk dan di-input ke tim BPBD,” kata Laili, Kamis (2/10).
Baca Juga ; Satresnarkoba Polres Sumenep Ringkus Petani dan Guru SD di Kangean Gegara Kasus SabuLaili menjelaskan, angka kerusakan bisa bertambah jika ditemukan bangunan terdampak lain saat asesmen berlangsung. Namun, ada juga kemungkinan angka tersebut berkurang apabila hasil pengecekan menunjukkan bahwa bangunan memang sudah rusak sebelum gempa terjadi.
“Ada kemungkinan beberapa rumah memang sudah rusak sebelumnya, sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai dampak gempa,” imbuhnya.
Saat ini, tim gabungan yang terdiri dari 10 personel BPBD, unsur TNI, Polri, serta Dinas Sosial, tengah melakukan pendataan langsung di lokasi terdampak. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat asesmen dan memastikan kebutuhan warga bisa segera terpenuhi.
Baca Juga : Dampak Gempa 6,5 SR Sumenep, 131 Rumah Rusak dan 6 Warga TerlukaSebagai informasi, gempa utama mengguncang Sumenep pada Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB. Kekuatan gempa awalnya dilaporkan 6,5 magnitudo, namun setelah analisis lanjutan oleh BMKG, angka tersebut direvisi menjadi magnitudo 6,0. Setelah gempa utama, wilayah Sumenep juga diguncang empat kali gempa susulan hingga pukul 00.29 WIB, dengan magnitudo terbesar mencapai 4,4. (yud)
Editor : Hendra