KLIKJATIM.Com | Jakarta – Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) resmi menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia dalam upaya memperkuat perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berbasis masyarakat.
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergitas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berlangsung di Auditorium KH. M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta, Minggu (28/12). Penandatanganan disaksikan langsung oleh Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.
MoU diteken oleh Ketua PP Muslimat NU, Arifatul Chori Fauzi, yang juga menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, bersama Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq.
Melalui kerja sama ini, Muslimat NU dan KLH RI sepakat memperkuat kolaborasi dalam berbagai program lingkungan, termasuk pengembangan Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan) sebagai gerakan pelestarian lingkungan yang tumbuh dari masyarakat.
Khofifah menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kemitraan tersebut. Ia menilai MoU ini menjadi langkah konkret Muslimat NU dalam mengintegrasikan nilai dakwah dengan aksi nyata mitigasi perubahan iklim serta perlindungan ekosistem.
“Kerja sama ini menegaskan peran Muslimat NU dalam menjaga kelestarian alam melalui gerakan yang berakar kuat di tengah masyarakat,” ujar Khofifah.
Ia menambahkan, melalui sinergi ini akan dikembangkan berbagai program edukasi lingkungan, pengelolaan sampah, hingga pemulihan ekosistem dengan melibatkan jutaan kader Muslimat NU hingga ke tingkat paling bawah.
Khofifah menekankan, kekuatan jejaring dan struktur organisasi Muslimat NU menjadi modal besar untuk mengubah perilaku masyarakat agar lebih peduli lingkungan. Ia mendorong para kader memulai aksi dari lingkup keluarga, seperti pemilahan sampah rumah tangga, pengurangan limbah, serta penghijauan lingkungan sekitar.
“Menjaga bumi adalah bagian dari manifestasi iman. Setiap kegiatan dan pertemuan Muslimat NU diharapkan selalu membawa pesan dan praktik nyata pelestarian lingkungan demi masa depan generasi penerus,” tegasnya.
Khofifah berharap Nota Kesepahaman ini segera ditindaklanjuti dengan program-program teknis yang menyentuh pengurus wilayah hingga ranting di berbagai daerah. Ia optimistis dukungan KLH RI akan membuka akses pendampingan serta sumber daya yang lebih luas bagi kader Muslimat NU dalam mengelola potensi lingkungan secara berkelanjutan.
“Kolaborasi ini bukan hanya untuk lingkungan yang lebih sehat, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga melalui pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana dan ramah lingkungan,” katanya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, mengaku kagum terhadap dedikasi Muslimat NU dalam pengabdian sosial dan lingkungan. Menurutnya, Mustika Darling menjadi bukti nyata bahwa peran perempuan sangat strategis dalam menjaga kelestarian alam.
“Muslimat bukan hanya cantik, tetapi juga kuat dan perkasa. Harapan besar pelestarian lingkungan bangsa ini bisa kita titipkan kepada ibu-ibu Muslimat,” ujarnya.
Menteri Hanif juga menyoroti tantangan global berupa Triple Planetary Crisis yang meliputi perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Ia menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menghadapi krisis tersebut.
Ia meyakini program inaugurasi paralegal lingkungan yang digagas PP Muslimat NU dapat menjadi penguat perlindungan lingkungan hidup di Indonesia. “Paralegal lingkungan sangat penting untuk mengajak masyarakat, khususnya para ibu, berada di garda terdepan dalam mengubah paradigma negatif terhadap lingkungan,” tuturnya.
Di akhir sambutan, Menteri Hanif mengajak seluruh jajaran Muslimat NU untuk terus berjalan beriringan membangun peradaban lingkungan yang berkelanjutan demi generasi mendatang.
Editor : Abdul Aziz Qomar