KLIKJATIM.Com | Jakarta — Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, langsung tancap gas usai melaksanakan ibadah haji.
Tiba di tanah air pada Jumat (13/6) malam, Khofifah pada Sabtu (14/6) menghadiri Kick Off Pelatihan Paralegal yang diselenggarakan PP Muslimat NU bersama Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI. Kegiatan tersebut juga sukses memecahkan rekor MURI, dengan diikuti 2.500 peserta paralegal perempuan — terbanyak yang pernah diselenggarakan di Indonesia.
Selain memecahkan rekor, kegiatan ini juga menjadi langkah penting Muslimat NU untuk meningkatkan perannya dalam memberikan perlindungan dan keadilan di tengah masyarakat, khususnya bagi perempuan dan anak.
Gubernur Khofifah juga menerima Piagam Penghargaan dan Sertifikat Rekor MURI dari MURI.
“Alhamdulillah kami tiba di Indonesia tadi malam, kemudian langsung bergabung di kegiatan penting ini. Pelatihan paralegal merupakan tindak lanjut arahan Ketua Umum PBNU saat Rakernas Muslimat NU di Kalimantan Timur (Mei 2025),” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan paralegal Muslimat NU juga mendukung pembentukan Pos Bantuan Hukum (Posbankum) di tingkat desa, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi, konsultasi, dan advokasi mengenai masalah-masalah hukum, terutama yang melibatkan perempuan dan anak.
Selain dibekali keterampilan dan pengetahuan hukum, para paralegal juga diberi kemampuan melakukan mediasi dan advokasi, sehingga mampu menjadi garda terdepan penyelesaian masalah di akar rumput.
“Pelatihan paralegal juga menegaskan peran penting perempuan dan Muslimat NU dalam proses penegakan keadilan yang manusiawi dan inklusif di tengah masyarakat,” tegasnya.
Baca juga: Gubernur Khofifah Pastikan Jalur Pacet-Cangar Aman Dibuka 24 JamBantuan dan advokasi dari paralegal diharapkan dapat menjangkau masalah-masalah seperti waris, kekerasan, dan inses, sehingga proses penyelesaiannya lebih manusiawi dan adil.
“Saat nanti memenuhi syarat sertifikasi, paralegal yang dilatih juga diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih luas dan lebih dekat bagi masyarakat,” ujar Khofifah.
Ketua PP Muslimat NU sekaligus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi menyatakan, kegiatan pelatihan paralegal merupakan wujud nyata peran Muslimat NU dalam menjaga keadilan dan memenuhi hak-hak masyarakat akar rumput.
“Ini bukan hanya tentang memberikan penyuluhan, tapi juga menjadi tempat konsultasi dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi, khususnya yang melibatkan perempuan dan anak sebagai kelompok rentan,” katanya.
Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas juga memberikan apresiasi atas upaya Muslimat NU. Dalam paparannya, saat ini terdapat 5.008 Posbankum di tingkat desa dan kelurahan, dan Kemenkumham menargetkan 7.000 Posbankum di seluruh Indonesia.
“Sumbangan paralegal yang diberdayakan oleh Muslimat NU nantinya mencapai 1.794 Posbankum, sehingga proses penegakan keadilan lebih dekat dan manusiawi bagi masyarakat akar rumput,” katanya.
Ketua PBNU Prof. Rumadi Ahmad juga memberikan dukungannya atas kegiatan pelatihan paralegal yang diselenggarakan Muslimat NU. “Ini merupakan wujud visi Islam dan NU mengenai pentingnya akses keadilan dan perlindungan masyarakat, sehingga kegiatan paralegal juga dapat menjadi teladan bagi badan otonom lain di NU,” katanya.
Hadir juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi, Wamendes RI Riza Patria, dan Ketua PBNU Prof. Rumadi Ahmad. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar