KLIKJATIM.Com | Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya penguatan perlindungan, pemberdayaan, dan pemajuan perempuan sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan daerah.
Hal itu disampaikannya pada Puncak Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 Provinsi Jawa Timur yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (24/12).
Menurut Khofifah, peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember bukan sekadar seremoni atau perayaan Mother’s Day, melainkan bentuk penghargaan atas peran strategis perempuan Indonesia dalam keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
“Momentum Hari Ibu ke-97 ini menjadi penguat komitmen bersama untuk memastikan perempuan Jawa Timur terlindungi, berdaya, dan memiliki ruang yang luas untuk berkontribusi,” ujar Khofifah.
Dengan mengusung tema Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045, peringatan Hari Ibu tahun ini menegaskan posisi perempuan sebagai agen perubahan, penggerak ekonomi, penjaga nilai sosial, sekaligus pemimpin di berbagai sektor pembangunan.
Khofifah menyampaikan, jumlah penduduk Jawa Timur pada 2025 mencapai 42,08 juta jiwa dengan proporsi perempuan sebesar 50,17 persen. Kondisi ini dinilai sebagai kekuatan besar sekaligus tantangan dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Ia memaparkan, Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Timur pada 2024 mencapai 93,05, melampaui rata-rata nasional sebesar 92,46. Sementara Indeks Ketimpangan Gender (IKG) turun signifikan dari 0,423 pada 2023 menjadi 0,347 di 2024, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sebesar 0,421.
“Ini menunjukkan ruang bagi perempuan untuk berdaya semakin terbuka. Keterwakilan perempuan di legislatif telah mencapai 20 persen dan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja sebesar 60,64 persen,” jelasnya.
Meski demikian, Khofifah menegaskan masih terdapat tantangan yang harus ditangani bersama, seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak, ketimpangan akses ekonomi bagi perempuan marginal, pernikahan anak, serta stunting di sejumlah wilayah.
Terima Penghargaan dari Menteri PPPA
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menerima Piagam Penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI atas komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendorong pembentukan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di seluruh kabupaten dan kota.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri PPPA RI, Arifah Choiri Fauzi, sebagai bentuk apresiasi atas upaya Pemprov Jatim menghadirkan layanan perlindungan yang responsif, dekat, dan berpihak kepada perempuan serta anak.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus memastikan layanan perlindungan hadir dan mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Khofifah.
Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi menyebut Hari Ibu sebagai tonggak penting gerakan perempuan Indonesia. Ia menilai perempuan memiliki peran krusial dalam membangun keluarga, masyarakat, hingga bangsa.
Mengutip pesan RA Kartini, Arifah menegaskan bahwa perempuan yang berdaya akan mengangkat kualitas keluarga dan lingkungannya. Ia juga mengapresiasi Khofifah sebagai gubernur perempuan pertama di Jawa Timur yang dinilai mampu menjadi teladan kepemimpinan perempuan.
“Perempuan yang berkualitas lahir dari proses, usaha, dan kesadaran diri. Perempuan berdaya adalah fondasi lahirnya keluarga kuat dan bangsa yang berkeadilan,” tegasnya.
Arifah juga mengingatkan pentingnya penguatan nilai agama dan budi pekerti di tengah tantangan pola asuh anak pada era digital yang dipengaruhi faktor ekonomi, lingkungan, media sosial, dan pernikahan usia dini.
“Nilai agama dan budi pekerti harus menjadi pondasi utama dalam membentuk generasi masa depan,” pungkasnya.
Editor : Abdul Aziz Qomar