Bank Jatim Luncurkan KUR Khusus untuk Petani Tebu, Dorong Swasembada Gula Nasional

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Launching KUR Khusus Petani Tebu Bank Jatim oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Dok)

KLIKJATIM.Com | Bondowoso – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) secara resmi meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) untuk klaster petani tebu di Jawa Timur. Peluncuran berlangsung di Kebun Tebu Prajekan, Bondowoso, pada Selasa (6/5/2025), sebagai bagian dari strategi percepatan swasembada gula nasional.

Dalam kerja sama ini, Bank Jatim berperan sebagai penyalur KURsus yang ditujukan untuk mempermudah akses permodalan bagi petani tebu. Direktur Keuangan, Treasury & Global Services bankjatim (Bank Jatim), Edi Masrianto, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud komitmen Bank Jatim untuk memperkuat sektor perkebunan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Sebagai BUMD terbesar di Jawa Timur, Bank Jatim siap mendukung program prioritas pemerintah, termasuk ketahanan pangan dan swasembada gula. Kami ingin para petani naik kelas, lebih sejahtera, dan menjadi bagian penting dalam pembangunan ekonomi daerah,” jelas Edi.

Ia menambahkan, KURsus hadir untuk memberikan pembiayaan yang terjangkau, mudah diakses, dan disertai pendampingan. Kolaborasi dengan SGN ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem pertanian yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Bank Jatim dalam memperluas inklusi keuangan di sektor strategis.

Sepanjang 2024, Bank Jatim mencatat pertumbuhan kredit sebesar 16,98% (YoY), melampaui rata-rata nasional sebesar 10,39% menurut OJK. Kredit produktif Bank Jatim mencapai Rp 29,65 triliun, naik 25,88% (YoY), didorong oleh segmen mikro, ritel, dan menengah.

Baca juga: Gubernur Khofifah : Bank Jatim Bakal Buka Kantor Cabang di Balikpapan

Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya pemanfaatan KURsus secara produktif. “Gunakan dana ini untuk pengadaan bibit unggul, pupuk organik, atau alat olah tebu yang efisien. Karena keberhasilan tidak hanya diukur dari kuantitas, tapi juga kualitas dan keberlanjutan produksi,” ujarnya.

Jawa Timur tercatat sebagai penghasil gula terbesar di Indonesia. Pada 2024, provinsi ini menghasilkan 16,69 juta ton tebu dari 238.135 hektare lahan, setara dengan 1,26 juta ton gula kristal putih—sekitar 50% dari total produksi nasional.

Khofifah menekankan bahwa KURsus adalah langkah nyata untuk meningkatkan taraf hidup petani tebu. “Kita ingin petani naik kelas, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh dan bermartabat,” tegasnya.

KURsus ini menawarkan suku bunga tetap 6% serta mendukung pembiayaan ulang untuk peremajaan kebun (di atas 25 tahun) dan adopsi varietas unggul yang mampu meningkatkan rendemen tebu dari 7% menjadi 8–9%.

Gubernur juga meminta agar penyaluran KUR dilakukan secara cepat, transparan, dan merata di seluruh Jawa Timur, agar tidak ada petani yang tertinggal. “Saya mengapresiasi Bank Jatim sebagai pelopor program ini dan berharap sinergi ini membawa manfaat besar bagi pertanian tebu di Jatim,” pungkasnya. (qom)