KLIKJATIM.Com | Jember – Proyek pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di Jember masih menyisakan beberapa pekerjaan, dengan progres fisik baru mencapai 70%. Namun, Dinas Sosial (Dinsos) Jember telah ditargetkan untuk memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) pada 1 Agustus 2025 mendatang.
Hal tersebut terungkap dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Komisi D DPRD Jember di lokasi Sekolah Rakyat yang terletak di bekas Balai Latihan Dispendik Jember, Jalan dr. Soebandi No.29, Kreongan Atas, Jemberlor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari inisiatif nasional Presiden RI, Prabowo Subiyanto, untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan sistem berasrama. Meski begitu, pelaksanaannya di lapangan menghadapi beberapa kendala, seperti belum rampungnya pembangunan fisik sekolah dan turunnya jumlah calon siswa yang mendaftar.
Kepala Dinas Sosial Jember, Akhmad Helmi Luqman, menjelaskan bahwa progres pembangunan masih menyisakan penyelesaian bangunan asrama laki-laki yang terletak di bagian belakang.
"Secara keseluruhan, pembangunan telah mencapai 70 persen, dan kami optimis bahwa kegiatan sudah dapat dimulai pada Agustus nanti," ujar Helmi kepada wartawan pada Rabu (24/7/2025).
Helmi juga menyebutkan bahwa kendala utama bukan hanya terkait dengan pembangunan fisik bangunan, tetapi juga soal persuasi kepada orang tua calon siswa, khususnya anak-anak usia Sekolah Dasar (SD), untuk tinggal di asrama.
"Beberapa orang tua yang sebelumnya setuju, kemudian berubah pikiran karena jarak yang terlalu jauh dan kekhawatiran melepas anak-anak mereka yang masih kecil," tambahnya.
Saat ini, sekitar 20 calon siswa dikabarkan mengundurkan diri, namun pihak Dinsos mengklaim telah berhasil menggantikan mereka dengan calon siswa baru. Total siswa yang diharapkan terdaftar mencapai sekitar 80 orang. "Kemarin ada 20 siswa yang mundur, tapi kami mendapatkan pengganti sebanyak 20 orang," jelas Helmi.
Komisi D DPRD Jember mengapresiasi progres pembangunan yang sudah dilakukan. Anggota Komisi D, Indi Naidha, mengungkapkan bahwa progres pembangunan cukup baik meskipun waktu yang diberikan sangat terbatas.
"Saya rasa pembangunan sudah cukup bagus jika dilihat dari waktu yang ada," ujar Indi.
Baca juga: Polisi Sidak Pasar di Jember, Cegah Peredaran Beras OplosanNamun, Indi menyoroti bahwa fasilitas yang sudah tersedia, seperti tempat tidur, kamar mandi, dan mebel, masih perlu pembenahan, terutama pada ventilasi dan kenyamanan bangunan saat musim hujan.
Persoalan terbesar saat ini adalah jumlah siswa yang belum mencapai target. Indi menyatakan bahwa masih ada kekurangan siswa untuk memenuhi kuota 100 siswa SD dan SMP. "Menurut penjelasan Dinsos, saat ini baru ada sekitar 68 siswa yang siap, sementara yang lain masih mengundurkan diri," ujarnya.
Fatmawati, anggota Komisi D lainnya, menekankan pentingnya pendampingan kepada orang tua dan calon siswa agar tidak kehilangan semangat meskipun pembangunan sekolah belum sepenuhnya selesai.
"Perlu ada penyuluhan lebih lanjut untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan calon siswa bahwa program ini sangat baik untuk masa depan mereka," ujar Fatmawati.
Ia juga menyarankan agar diadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Dinsos dan pihak sekolah untuk mencari solusi terkait calon siswa yang mengundurkan diri. "Mungkin mereka merasa minder karena sekolah belum dimulai sementara sekolah lain sudah berjalan," katanya.
Di sisi lain, Kepala Dinsos Jember, Akhmad Helmi Luqman, juga menyampaikan bahwa meskipun beberapa barang dari pemerintah pusat belum tiba, pengadaan tersebut sedang diproses oleh Kementerian Sosial.
"Ada beberapa barang yang belum datang, namun sudah dalam proses pengadaan dari Kementerian Sosial," jelasnya.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Dinsos Jember tetap optimis bahwa program Sekolah Rakyat akan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat kurang mampu di Kabupaten Jember.
"Saya sangat berterima kasih kepada program Pak Prabowo untuk Sekolah Rakyat. Ini adalah harapan besar bagi masyarakat Jember yang membutuhkan akses pendidikan berkualitas," pungkas Helmi. (qom)
Editor : Muhammad Hatta