JEMBER | KLIKJATIM.COM - Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, melakukan kunjungan ke Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) di Jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari, Jember, pada Kamis (10/4/2025) pagi.
Djoko datang sekitar pukul 08.00 WIB menggunakan mobil dinas berpelat P 2. Namun, kedatangannya tidak disambut oleh pejabat eselon II, kepala bidang, maupun Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Jember, Achmad Imam Fauzi.
Djoko terlihat duduk sendiri di ruang tunggu depan meja resepsionis Kantor Bapenda tanpa pendampingan dari satu pun pejabat struktural.
“Ya, Alhamdulillah tidak ada pejabat yang menemui saya. Tapi tadi saya dapat informasi mereka sedang sibuk, lagi rapat. Sehingga mungkin mereka tidak sempat harus menemui saya,” ujar Djoko saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Baca Juga :Menurut Djoko, kedatangannya ke Kantor Bapenda Jember sudah diberitahukan sebelumnya kepada pihak terkait. Kunjungan itu dalam rangka kegiatan pembinaan.
“Padahal saya ke sini dalam rangka pembinaan yang sebenarnya sudah kami perintahkan untuk membuat apel bakti yang akan saya pimpin sendiri. Sehari sebelumnya juga kami memberikan pemberitahuan,” tegasnya.
Ia mengaku hanya ditemui oleh staf kantor dan tidak satu pun pejabat yang hadir mendampingi. Padahal, kehadirannya bertujuan untuk melakukan penguatan dan evaluasi kinerja.
“Ya tentu sebagai pimpinan kita melakukan pembinaan bagaimana supaya mereka bisa bekerja lebih baik, lebih profesional, dan tidak kalah pentingnya karena ini pelayanan publik. Ya tentu urusan transparansi juga menjadi hal yang penting,” jelas Djoko.
Ia menekankan pentingnya akuntabilitas dan keterbukaan informasi publik, terutama di lingkungan Bapenda Jember sebagai bagian dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang strategis.
Terkait transparansi publik, Djoko juga menyampaikan apresiasinya kepada dua mantan Bupati Jember yang dianggap telah meletakkan pondasi penting dalam hal keterbukaan informasi.
“Sebetulnya saya juga perlu sampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Bu Faida juga Pak Hendy. Dimana beliau berdua sudah meletakkan pondasi dalam rangka transparansi publik dengan menerbitkan Perbup Tahun 2016 dan juga Perbup PPID Nomor 14 Tahun 2022. Saya sebagai penerus beliau berdua,” ungkapnya.
Djoko menambahkan bahwa kunjungannya merupakan bagian dari pemantauan dan evaluasi pelaksanaan transparansi publik yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
“Jadi tujuan ke sini memang untuk memantau ataupun mengevaluasi pelaksanaan transparansi publik tersebut. Ya, paling utama urusan disiplin dan profesionalisme lah,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa transparansi publik sangat penting, terlebih karena sudah menjadi amanat undang-undang dan merupakan harapan masyarakat.
“Apalagi transparansi publik itu, memang sudah diamanatkan oleh undang-undang. Serta tuntutan masyarakat yang memang menghendaki dan regulasi juga sudah mengamanatkan itu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Djoko menegaskan bahwa akuntabilitas berkaitan langsung dengan tanggung jawab terhadap kinerja dan pengelolaan anggaran daerah.
“Namanya akuntabilitas ini, kan ya bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan dan apa yang kita gunakan. Kira-kira seperti itu lah,” tandasnya.
Sementara itu, saat wartawan mencoba mengkonfirmasi keberadaan para pejabat Bapenda Jember, tidak tampak satu pun pejabat yang hadir di kantor.
Salah satu staf yang enggan disebut namanya menyebutkan bahwa seluruh pejabat sedang mengikuti rapat internal sejak pagi hari.
“Masih rapat semua, mulai pagi jam 8. Tidak tahu kalau ada bapak (wabup). Saya pikir wakil bupati juga ikut rapat di dalam,” ujar staf tersebut singkat. (hat)
Editor : Muhammad Hatta