KLIKJATIM.Com | Sampang – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang angkat bicara terkait perilaku tidak senonoh yang dilakukan oleh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berprofesi sebagai guru di lingkungan Kabupaten Sampang. Kasus dugaan penganiayaan terhadap kurir ekspedisi yang melibatkan guru PAUD Zainal Arifin ini menjadi sorotan publik.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Mahfud, menyampaikan bahwa mental manusia, termasuk pekerja dan pegawai, seringkali berubah. "Maka dari itu perlu adanya pembinaan," jelasnya pada Jumat (4/7/2025).
Menurut Mahfud, pembinaan mental harus dilakukan secara gencar oleh Dinas Pendidikan, mulai dari lingkungan dinas hingga ke tenaga pendidik di sekolah, melalui Koordinator Bidang Pendidikan Kecamatan (Korbiddikcam) dan pengawasan yang ketat.
Baca Juga : Guru PAUD Sampang Pelaku Penganiayaan Kurir Terancam Diberhentikan PNS
"Seperti ajaran Rasulullah, Karena Nabi Muhammad juga menyuruh kepada umatnya untuk selalu memperbarui (update) iman," ujarnya.
Politikus PKS itu menambahkan bahwa pembinaan mental ini merupakan langkah antisipasi guna meminimalisir terjadinya kasus-kasus yang kurang etis, terutama yang dilakukan oleh pendidik.
Selain pembinaan, Dinas Pendidikan juga diminta untuk membuat sistem penilaian kinerja setiap bulan hingga tahunan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui performa tenaga pendidik di setiap lembaga pendidikan. "Dan itu harus dianggarkan, karena itu kontrol. Kalau tidak mengikuti zaman dan situasi akan ketinggalan," saran Mahfud.
Baca Juga : Atlet Perbakin Sampang Borong Medali di Porprov Jatim 2025
Terkait insiden penganiayaan kurir, Mahfud menegaskan bahwa kejadian itu bukan kesalahan kurir ekspedisi yang hanya bertugas mengantarkan barang. Seharusnya, jika ada kesalahan, masalah bisa diselesaikan dengan mendatangi kantor cabang yang bersangkutan.
"Jadi dinas pendidikan harus melihat dan mendatangi. Karena kemungkinan tidak hanya kasus ini, masih banyak tapi belum terekspos, harus ada evaluasi," pungkasnya, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh untuk mencegah kasus serupa terulang. (yud)
Editor : fadil