PTFI Jadi Penyumbang Investasi Sektor Pertambangan Terbesar di Jatim

Reporter : Abdul Aziz Qomar - klikjatim.com

Penyerahan penghargaan Investment Award Kabupaten Gresik 2023 oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah kepada Marketing Manager PTFI, Erika Silva (Dok/PTFI)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Investasi di Jawa Timur mencapai Rp61 triliun di semester satu 2023. Realisasi yang cukup besar ini meningkat 14% year on year bila dibandingkan dengan realisasi investasi di periode yang sama tahun lalu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, bahwa realisasi investasi Rp61,2 triliun ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp29,6 triliun.

Angka ini mengalami pertumbuhan progresif sebesar 51,9% dibanding semester I 2022 yang sebesar Rp19,5 triliun. Sementara realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp31,5 triliun.

“Tren realisasi investasi PMA terus menguat sejak semester I 2021, hal ini perlu diantisipasi dengan pembangunan fasilitas dan infrastruktur penanaman modal yang tangguh,” tutur dia, Kamis 3 Agustus lalu sebagaimana telah termuat di Klikjatim.com.

Dijelaskan, kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA ialah sektor Pertambangan yang mendominasi realisasi PMA sebesar Rp11,6 triliun setara dengan 33,1% dari total realisasi PMA.

Sedangkan sektor Perumahan, KI, dan perkantoran mendominasi realisasi PMDN sebesar Rp5,9 triliun atau setara 18,7% dari total realisasi PMDN.

Secara keseluruhan (PMA+PMDN) Pertambangan menjadi sektor yang memiliki kontribusi paling besar (Rp11,6 T), diikuti Industri Logam Dasar, Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp7,6 T), Perumahan, Kawasan, Industri & Perkantoran (Rp6,T), Industri Makanan (Rp5,9 T), serta Industri Kimia & Farmasi (Rp5,6 T).

Sedangkan untuk Lokasi penyumbang terbesar meliputi Kabupaten Gresik (Rp22,9 triliun / 37,4%), Kota Surabaya (Rp12,0 triliun / 19,6%), Kabupaten Pasuruan (Rp6,2 triliun / 10,2%), Kabupaten Sidoarjo (Rp5,7 triliun / 9,3%) dan Kabupaten Tuban (Rp 1,9 triliun / 3,1%).

“Kabupaten Gresik juga menjadi kontributor tertinggi realisasi investasi PMA. Sebab di sana ada Smelter PT. Freeport Indonesia (PTFI) yang bergerak di bidang pertambangan. Sedangkan realisasi investasi PMDN kontributor tertingginya Surabaya,” jelas Khofifah.

Baca juga: Investasi di Jatim Tembus Rp61 Triliun, PMA Jadi Penyumbang Terbesar

Di level Kabupaten, investasi PTFI dalam pembangunan smelter yang berlokasi di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik mengantarkan PTFI sebagai perusahaan dengan capaian realisasi investasi tertinggi di tahun 2021 dan 2022, yakni sebesar Rp6.879.098.241.893 pada tahun 2021 dan Rp18.020.237.945.284 di tahun 2022.

Sehingga diganjar penghargaan Investment Award Kabupaten Gresik 2023 oleh Pemkab Gresik.

Penghargaan diserahkan oleh Dra. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd selaku Wakil Bupati Gresik dan diterima oleh Erika Silva selaku Marketing Manager PTFI dalam acara Pemberian Penghargaan Penanaman Modal Bagi Pelaku Usaha di Kabupaten Gresik, yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Gresik pada Kamis, 24 Agustus 2023 di Hotel Horison.

Peluang terbesar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah melalui investasi. Investment Award bertujuan untuk mengakselerasi investasi untuk mendorong perusahaan melakukan inovasi dan investasi, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Keberhasilan memperoleh penghargaan ini tidak lepas dari upaya PTFI dalam melakukan kegiatan investasi dengan dukungan kemudahan perijinan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik untuk membantu meningkatkan pertumbuhan sosial dan ekonomi di Kabupaten Gresik.

Marketing Manager PTFI, Erika Silva mengatakan bahwa peluang terbesar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah melalui investasi.

Dia menyampaikan terima kasih atas apresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik terhadap PTFI.

“Kami sebagai bagian dari pelaku usaha di Kabupaten Gresik akan terus berupaya untuk meningkatkan nilai tambah dari kehadiran investasinya, dan melakukan atau mengelola kegiatan operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability) sehingga dapat berkontribusi memberikan dampak positif untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur Erika Silva. (qom)