klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Usai di PHK, Warga Desa Ngampelsari Candi ini Menerima Dana Banpres untuk Kembangkan Usaha Kecilnya.

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
 Irma Wahyu Suryaningsih (40) warga RT 06 RW V Perumahan Taman Candiloka, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo mengembangkan usaha masker hijab dari dana bantuan presiden.
Irma Wahyu Suryaningsih (40) warga RT 06 RW V Perumahan Taman Candiloka, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo mengembangkan usaha masker hijab dari dana bantuan presiden.

KLIKJATIM.Com I Sidoarjo - Kegembiraan terlihat jelas di raut wajah Irma Wahyu Suryaningsih (40) warga RT 06 RW V Perumahan Taman Candiloka, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Harapan ibu tiga anak ini mendapatkan Banpres bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah masuk ke rekeningnya. Dana senilai Rp 2,4 juta tersebut ia gunakan untuk mengembangkan usahanya.

[irp]

"Alhamdullilah permohonan kami untuk mendapatkan Banpres sudah cair. Banpres ini sangat membantu bagi kami. Saya akan memanfaatkan dana bantuan ini untuk mengembangkan usaha," terang Irma Wahyu Suryaningsih, Jumat (23/10/2020).

Irma Wahyu Suryaningsih, sejak dua bulan lalu menggeluti kerajinan konektor tali masker hijab. Usaha yang digeluti di rumahnya itu dilakukan setelah perempuan kelahiran Surabaya itu terkena PHK dari tempatnya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Gedangan Sidoarjo.

"Karena pandemi (Covid-19) saya kehilangan pekerjaan. Ada teman menawari saya untuk membuat konektor pengait tali masker. Saya coba, ternyata bisa. Kemudian saya pasarkan lewat jaringan pertemanan. Akhirnya bisa jalan seperti sekarang," urai Irma.

Karena terbentur modal, Irma tidak banyak memproduksi konektor tali masker hijab. Itulah sebabnya, begitu Banpres UMKM cair pada 18 Oktober 2020 lalu, Irma memanfaatkannya untuk membeli kain sebagai bahan membuat konektor tali masker hijab.  "Sekarang bahan kainnya lebih banyak, sehingga produksinya juga lebih banyak. Selain itu Banpres UMKM ini akan saya belikan mesin yang lebih besar," papar Irma yang mengaku belum pernah mendapat bantuan.

Ada dua macam konektor tali masker hijab yang diproduksi Irma, yakni kancing dan kretekan yang dijualnya dengan harga berbeda. "Harga per biji yang kancing antara Rp 4.500 sampai Rp 5.000. Sedangkan yang kretekan per biji antara Rp 5.000 sampai Rp 6.000," jelasnya.

Irma mengaku pemasaran masih menjadi kendala bagi dirinya. "Sejauh ini permintaan masih antar-teman, sehingga tidak terlalu banyak. Seminggu sekitar 100 biji," jelas Irma yang mengajukan permohonan Banpres UMKM lewat Koperasi Az-Zahro Perumahan Taman Candiloka, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo pada Agustus 2020 lalu.

Konektor tali masker hijab ini sudah banyak digunakan warga RW 05 Perumahan Taman Candiloka, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Salah satunya Atik Atul Aidiyah. Menurut Atik, dia merasa lebih longgar dan nyaman saat memakai masker yang menggunakan konektor tali hijab. "Rasanya kalau menggunakan konektor ini lebih longgar, tidak terlalu rapat. Kalau kita memakai masker tanpa konektor agak ketat, umumnya seperti itu," ujar Atik.

Dari pengalaman yang dirasakan, Atik menyebut, konektor tali masker hijab bisa digunakan berulang kali karena terbuat dari kain, sehingga bisa dicuci. "Harganya juga ekonomis," imbuh Atik.

Program Banpres UMKM di tengah pandemi Covid-19 saat ini masuk tahap II, yang penyalurannya terus dilakukan dan pendaftaran masih dibuka hingga akhir November 2020. Sebelumnya, program direncanakan ditutup akhir September 2020, namun karena kuota belum habis maka pendaftaran diperpanjang. Di tahap II ini, terdapat 3 juta kuota penerima bantuan. Sehingga, total kuota penerima Banpres UMKM bertambah, dari 9 juta menjadi 12 juta orang. (bro)

Editor :