KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Dua video menayangkan sejumlah polisi sedang bergerombol dan berjoget serta sebagian mengenakan maskernya tidak sempurna beredar di dunia maya. Video tersebut diambil dalam acara pisah kenal Kapolsek Gondang, Polres Tulungagung dan kegiatan Satlantas Polres Pasuruan, Agustus lalu.
[irp]
Kedua video ini menjadi virtal lantaran disoroti netizen yang kecewa dengan perilaku anggota Polri tidak memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Mereka menilai polisi memberik edukasi yang baik dalam penerapan protokol kesehatan. Namun, Mabes Polri menilai video tersebut sengaja diunggah untuk mendiskreditkan polisi. Untuk itu mereka akan memburu pengunggah video tersebut.
Dalam video yang terjadi di Polsek Gondang, Polres Tulungagung, terlihat ada sejumlah polisi dan anggota TNI berjoged mengelilingi seorang biduan wanita. Mereka bernyanyi bersama diiringi electone tunggal dan kendang kempul menyanyikan lagu berjudul Kandas. Di atas penyanyi terlihat banner bertuliskan pisah kenal Kapolsek Gondang.
Polisi yang berjoget mengenakan seragam lengkap, juga ada yang mengenakan pakaian bertuliskan Reskrim, serta seorang anggota TNI mengenakan doreng. Sebagian dari mereka mengenakan masker namun tidak sempurna karena diletakkan hanya menutupi dagu. Sementara hidung dan mulut tetap terbuka sambil sesekali menirukan lantunan lagu.
Video lainnya yang diunggah adalah kegiatan di Satlantas Polres Pasuruan. Dalam video yang diunggah, terlihat ada acara resmi yang menunjukkan acara resmi Satlantas Polres Pasuruan pada malam hari. Lokasinya di sebuah tempat di Pasuruan dengan dibangun panggung yang berhadapan dengan kolam air mancur.
Di panggung terlihat sejumlah polisi juga berjoget mengelilingi penyanyi yang menyanyikan lagu dengan diiringi orkes dangdut lengkap. Seperti halnya di Tulungagung, sebagian polisi yang berjoget tersebut tidak mengenakan masker secara sempurna sebagaimana tercantum dalam protokol kesehatan.
Kedua video tersebut menyebar di sejumlah grup maupun unggahan di dunia maya serta media sosial. Hampir semua netizen mengomentari negatif atas tayangan video yang tidak diketahui siapa yang pertama kali mengunggahnya. Sebagianbesar netizen menilai polisi tidak memberi contoh baik dalam penerapan protokol kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Maklumat Kapolri.
'angel angel angel ....., angel temen tuturanmu, angel temen tuturanmu. Harusnya menjadi teladan baik namun yang terjadi sebaliknya' kata Vida, pemilik akun di salahsatu grup medsos.
Terkait kejadian ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjend Awi Setiyono kepada presenter TV swasta mengaku, pihaknya baru meneliti dua tayangan video dari Gondang, Tulungagung dan satunya dari Jawa Tengah. Untuk video dari Pasuruan, pihaknya belum mengetahui.
"Ini jelas perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab sengaja menyebarkan video seperti itu untuk menyudutkan kepolisian," kata Brigjend Awi Setiyono.
Dijelaskan, tayangan video tersebut terjadi pada Agustus yakni pada masa penerapan new normal. Pada akhir Mei, pemerintah sudah menerapkan masa new normal. Kemudian di Tulungangung, saat ada kegiatan joget terjadi Agustus, dimana Kabupaten Tulungagung tidak menerapkan PSBB serta masuk wilayah zona kuning.
"Atas kejadian ini, saya sudah mendapat laporan Direskrimsus Polda Jatim dan Kapolres Tulungagung akan mencari siapa yang sengaja mengunggah video tersebut. Sebab, video ini jelas mendiskreditkan polisi dengan memotong bagian video tidak secara utuh," kata mantan Kabid Humas Polda Jatim ini. (hen)
Editor : Redaksi