KLIKJATIM.Com | Blitar--Hingga Minggu (2/8/2020) penyembelihan hewan kurban masih berlangsung di Kabupaten Blitar. Dinas Peternakan dan Pertanian Pemkab Blitar menemukan cacing hati di 81 hewan kurban. Otomatis, hewan kurban yang mengandung cacing tidak diperbolehkan dibagikan ke warga.
Data yang dihimpun, hingga Minggu pagi sebanyak 1.023 sapi jantan dan 29 sapi betina telah disembelih. Kemudian yang disembelih 10.747 kambing jantan dan 14 kambing betina, 39 domba dan seekor kerbau menjadi hewan kurban.
[irp]
Hewan kurban sejumlah 11.853 ini disembelih di ribuan lokasi yang tersebar di 22 kecamatan. Namun dari angka ini, penyembelihan paling banyak dilakukan di tiga RPH milik Kabupaten Blitar. Yakni di RPH Kecamatan Wlingi, Srengat dan Kademangan.
"Dari ribuan hewan kurban yang disembelih sejak hari pertama Idul Adha sampai hari kedua itu, kami temukan cacing hati di 81 hewan kurban," kata Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Disnakkan Pemkab Blitar Nanang Miftahudin, Minggu (2/8/2020).
Hati yang ada cacingnya, lanjut dia, biasanya berwarna putih. Jika kondisi kerusakan lebih dari 25 persen, maka dinas meminta panitia kurban membuang semuanya.
Nanang menjelaskan, sebelum penyembelihan petugas telah melakukan ante mortem. Atau pemeriksaan fisik luar hewan kurban. Dan pemeriksaan ini tidak bisa mendeteksi adanya cacing, bakteri atau kuman di bagian tubuh hewan.
"Baru setelah disembelih, kami bisa lakukan pemeriksaan post mortem dengan melihat bagian-bagian tubuh hewan. Utamanya bagian jerohan seperti hati dan limpa. Karena dari dua organ dalam itu, biasanya kita bisa mendeteksi adanya penyakit di hewan," jelasnya.
Nanang menyebut, bagian limpa juga menjadi perhatian pihaknya. Karena di Kabupaten Blitar pernah ada kasus anthrax yang menyerang beberapa sapi. Untuk itu, dalam sosialisasi kepada panitia kurban, pihaknya meminta bagian hati dan limpa disisihkan dulu. Saat sudah diperiksa petugas dan kondisinya aman dikonsumsi, baru bisa dibagikan.
[irp]
"Panitia kurban yang menemukan kondisi limpa yang ukurannya lebih besar dari biasanya, kami minta laporan ke aplikasi yang sudah kami sediakan. Karena anthrax yang ditemukan pada hewan, bisa menular pada manusia jika dagingnya dikonsumsi manusia. Tapi sampai hari ini belum ada laporan," ungkapnya seperti dilaporkan detikcom.
Pada Idul Adha tahun ini, Disnakkan Pemkab Blitar menerjunkan 254 petugas. Sebanyak 248 untuk tiap desa atau kelurahan masing-masing satu petugas. Sedangkan 6 petugas khusus mendampingi pemeriksaan hewan kurban pimpinan forkopimda. (hen)
Editor : Redaksi
Bupati Bojonegoro Ajak Masyarakat Tak Sia-siakan Makanan
Melalui gerakan ini, Pemkab Bojonegoro berharap budaya “Stop Boros Pangan” dapat tumbuh di tengah masyarakat.…
Plt. Bupati Lisdyarita Pastikan Pemerintahan Ponorogo Tetap Berjalan Normal di Tengah Proses Hukum Bupati Sugiri
Pernyataan ini disampaikan menyusul dinamika yang terjadi terkait proses hukum yang tengah dihadapi oleh Bupati Sugiri Sancoko.…
Bangun Ulang Ponpes Al-Khoziny Lewat APBN, Komisi VIII: Negara Hadir untuk Pesantren
Pemerintah berencana membangun kembali gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang sempat ambruk, menggunakan anggaran dari APBN.…
Bank Jatim Raih Penghargaan DetikJatim Awards 2025 untuk Pembiayaan Usaha Berkelanjutan
Dalam ajang detikJatim Awards 2025, bank milik Pemprov Jatim itu meraih Anugerah Program Bisnis Terpuji kategori Peningkatan Pembiayaan Usaha Berkelanjutan.…
Tak Masuk Akal! Kasur dan Dipan Dibuang ke Selokan di Tengah Kota Gresik
Temuan ini dinilai sangat mengganggu karena berpotensi menyumbat aliran air dan memicu banjir saat musim hujan.…
Arumi Bachsin Dorong Siswi SMK Jatim Tingkatkan Skill Desain, Siapkan Generasi Muda Industri Fashion
Menurut Arumi, sektor fashion merupakan industri kreatif yang menjanjikan dan memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.…