KLIKJATIM.Com | Gresik - Menjelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Gresik, Desember 2020 mendatang, sejumlah partai politik di Gresik hingga kini masih saling intip dukungan. Namun polarisasi dukungan mulai mengerucut pada dua pasangan calon, yakni Qosim - Alif dan Yani - Nurhamim.
[irp]
Kendati belum resmi dilauching, namun tiket pencalonan yang paling kuat digenggam pasangan Qosim-Alif. Sebab, keduanya sama-sama merupakan ketua parpol. Moch Qosim Ketua DPC PKB Gresik (peraih kursi terbanyak DPRD) serta Asluchul Alif maslikan, adalah Ketua DPC Partai Gerindra Gresik.
Sementara pasangan Yani-Nurhamim, hanya ada satu parpol yang dipastikan mendukung, yakni Partai Golkar. Sebab, Ahmad Nurhamim merupakan Ketua DPD Partai Golkar Gresik. Sementara Ahmad Yani, politisi pendatang baru, adalah politisi PKB Gresik dibawah kendali Moch Qosim.
Sementara partai lain yang diperkirakan menjadi partai pendukung calon hingga kini terus membangun komunikasi dengan partai pengusung. Namun demikian, Ketua DPC PPP Gresik, Nadir memastikan, pihaknya mendukung pasangan Qosim-Alif. Alasannya, keduanya merupakan pasangan ideal untuk memimpin Gresik 5 tahun ke depan.
"pak Qosim merupakan birokrat berpengalaman sementara Mas Alif merupakan pengusaha, seorang dokter dan politisi. Klop kalau keduanya maju, dan kami mendukung itu," kata Nadir kepada wartawan Klikjatim.Com, Selasa (9/6/2020).
[irp]
Sementara itu partai lain yang masih ambigu dukungannya adalah Partai Nasdem dan PDIP. Ketua Partai Nasdem Gresik, H Syaiful dalam beberapa kesempatan menyatakan mendukung calon yang dikehendaki warga Gresik. Parameternya adalah hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
"Kami apa kata warga Gresik, kalau memang mayoritas mendukung Pak Qosim dan Mas Alif mengapa tidak. Tinggal komunikasi politiknya saja yang harus dibangun agar terjadi sinkroninasi dukungan," jelas Syaiful.
Hanya saja, pengurus Nasdem di bawahnya ada yang berbeda pandangan. Itu salahsatunya karena jago mereka Tri Utomo tidak disandingkan dengan Moch Qosim. Bahkan anggota Fraksi Nasdem DPRD Gresik, Moesa dalam beberapa kesempatan menawarkan pasangan Qosim-Tri Utomo.
Untuk PDIP Gresik, hingga kini belum memutuskan dukungan kepada pasangan mana. Menurut Ketua DPC PDIP Gresik, Mujid Ridwan, keputusan sepenuhnya diserahkan ke DPP PDIP. Namun, sebagai partai pemenang Pemilu 2019 lalu, PDIP tentunya akan mendukung pasangan yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi.
"Itu artinya kami mendukung pasangan yang didukung oleh warga Gresik secara mayoritas. Parameternya tentu hasil survei," kata Mujid Ridwan.
[irp]
Sementara itu, Lembaga Survei Indo Riset and Consultant (LSIRC) menjelaskan, masyarakat Gresik menginginkan adanya perubahan kepemimpinan. Kebanyakan calon pemimpin yang dipilih yaitu perpaduan tua dan muda, Senin (8/6/2020).
“Pilbup Gresik Desember 2020 mendatang perlu dimatangkan untuk mengedukasi masyarakat tentang siapa calon pemimpin di Kabupaten Gresik pada lima tahun kedepan. Sehingga, kami beberapa pemilih di 14 Kecamatan dari 18 se Kabupaten Gresik,” kata Direktur LSIRC Muhammad Faizin.
Dijelaskan, dari hasil survei secara acak dan melalui google kuesioner tersebut, 208 responden menyatakan harapan calon pemimpin pada Pilkada 2021 -2025. Sebanyak 69 persen mengharapkan adanya perubahan kepemimpinan.
Menurut Faizin yang juga Dekan Fakultas ekonomi Universitas Gresik mengatakan, bahwa dari sebanyak 208 koresponden ini akan terus dikembangkan sehingga bisa mencerdaskan masyarakat dalam menentukan pemimpin di tengah pandemi coronavirus disease (Covid-19). Sebab, masyarakat harus aktif menentukan pemimpin untuk kemajuan Gresik pada lima tahun kedepan.
Sejumlah kalangan mengandalkan gabungan antara Moch Qosim (Pak Qosim) dan Asluchul Alif Maslikan (Mas Alif) menjadi pemimpin baru tersebut. Alasannya, Pak Qosim merupakan birokrat senior berpengalaman, dekat dengan masyarakat dan ulama serta memiliki pengalaman mendidik. (hen)
Editor : Abdul Aziz Qomar