KLIKJATIM.com | GRESIK – Presiden RI Joko Widodo membagikan sebanyak 3.200 sertifikat tanah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (20/06/2019). Dalam kesempatan itu, presiden juga berpesan kepada penerima agar berhati-hati ketika ingin menggadaikannya ke bank.
"Lakukan perencanaan terlebih dulu dengan menghitung jumlah uang yang dipinjam dan kemampuan bayar. Kalau hitungannya antara yang dipinjam dan kemampuan membayar tidak masuk akal, jangan pinjam," kata Jokowi, saat memberikan sambutan di Gedung Tri Dharma PT Petrokimia Gresik.
Jika sertifikat tersebut digadaikan agar digunakan untuk kepentingan permodalan dan bisa mensejahterakan keluarga. "Yang saya titipkan itu aja. Karena saya sering menjumpai banyak masyarakat yang lupa ketika pinjam permodalan ke bank, sehingga sertifikatnya hilang," imbuhnya.
[irp]
Dijelaskannya, pemerintah menargetkan program sertifikat tanah bisa rampung pada tahun 2025. Yaitu dengan menggenjot peningkatan sertifikasi tanah setiap tahunnya.
Seharusnya di seluruh Indonesia tanah yang tersertifikasi sebanyak 126 juta bidang. Tapi sampai 2015, baru mencapai 46 juta sehingga masih kurang 80 juta bidang di seluruh Tanah Air.
[irp]
“Dalam setahun di seluruh Indonesia, biasanya keluar sertifikat hanya 500 ribu. Artinya, kalau mau pegang sertifikat harus menunggu 156 tahun. Oleh karena itu saya sampaikan ke Pak Menteri ATR (Agraria dan Tata Ruang) bukan 500 ribu tapi tinggal dihitung, perkirakan tahun 2025 itu seluruh sertifikat bisa dipegang masyarakat," menurutnya.
Sementara itu, Jokowi sempat mengundang tiga warga penerima sertifikat untuk naik ke panggung. Mereka ditanya langsung apakah ada keinginan untuk menggadaikan sertifikatnya ke bank?
Ketiga warga dari Kecamatan Ujungpangkah, Bungah dan Panceng tersebut kompak mengaku berencana menggadaikan sertifikat tanahnya untuk pinjaman modal usaha. "Gunakan seluruhnya (pinjaman) untuk modal kerja atau usaha dan investasi," tandas Jokowi kepada perwakilan warga. (nul/*)
Editor : Redaksi