klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Tiga Kecamatan di Gresik Terendam Banjir, BPBD Sebut Akibat Luapan Kali Cermen dan Drainase Tak Memadai

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Petugas BPBD dan BNPB siaga di lokasi banjir di Gresik (Dok/BPBD Kabupaten Gresik)
Petugas BPBD dan BNPB siaga di lokasi banjir di Gresik (Dok/BPBD Kabupaten Gresik)

KLIKJATIM.Com | Gresik – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik mencatat sebanyak tiga kecamatan di wilayah Gresik dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (12/11/2025) dini hari.

Ketiga kecamatan tersebut yakni Benjeng, Menganti, dan Kedamean, dengan ratusan rumah serta lahan pertanian tergenang air.

Kepala BPBD Gresik, Sukardi, menjelaskan bahwa banjir terjadi karena hujan berintensitas tinggi disertai durasi yang cukup lama. Selain itu, sistem drainase di sejumlah wilayah dinilai belum memadai, diperparah dengan meluapnya aliran Kali Cermen di wilayah Desa Glindah, Kecamatan Kedamean, dan Desa Gluran, Kecamatan Benjeng.

“Hujan deras sejak dini hari menyebabkan tangkis Kali Cermen jebol di dua titik. Air kemudian meluap ke permukiman dan persawahan di beberapa desa,” jelas Sukardi, Kamis (13/11/2025).

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Gresik, kecamatan paling terdampak adalah Menganti, khususnya di Perumahan Oma Indah, Perumahan Maharaja, dan Graha 2 Menganti, serta sejumlah desa seperti Pranti dan Beton. Di wilayah ini, lebih dari 500 rumah terendam air setinggi 5 hingga 70 sentimeter, dan empat warga sempat dievakuasi ke balai posyandu Graha 2 Menganti.

Di Kecamatan Benjeng, genangan air juga merendam puluhan rumah di Desa Gluranploso dengan ketinggian air antara 10 hingga 25 sentimeter, serta sekitar 100 hektare lahan persawahan yang ikut tergenang.

Sementara di Kecamatan Kedamean, tanggul Kali Cermen jebol selebar tiga meter dengan kedalaman dua meter di Desa Glindah, menyebabkan sekitar 70 hektare sawah tergenang air.

Meski banjir meluas di tiga kecamatan, Sukardi memastikan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. BPBD bersama pemerintah kecamatan dan desa terus melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.

“Kami sudah menurunkan tim untuk melakukan penyedotan air menggunakan mobil pompa di perumahan terdampak, mendirikan tenda darurat, serta menyalurkan bantuan logistik ke warga,” ujar Sukardi.

Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mempercepat proses penanganan genangan air di wilayah Menganti dan Benjeng, serta menyiagakan perahu LCR di lokasi yang berpotensi terisolir.

Sukardi menambahkan, BPBD terus melakukan monitoring perkembangan banjir di lapangan dan akan melaporkan kondisi terkini secara berkala kepada pimpinan daerah.

Editor :