KLIKJATIM.Com | Gresik – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik mencatat tingkat inflasi year on year (y-on-y) pada Oktober 2025 sebesar 2,16 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 107,21.
Secara month to month (m-to-m), inflasi Gresik tercatat 0,20 persen, sementara secara year to date (y-to-d) mencapai 1,39 persen. Angka ini menunjukkan bahwa tekanan harga di Kabupaten Gresik masih berada pada level yang relatif stabil.
Kepala BPS Gresik, Indriya Purwaningsih, menjelaskan bahwa inflasi tahunan tersebut dipicu oleh kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran masyarakat.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran,” ujar Indriya.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan meliputi makanan, minuman dan tembakau; pakaian dan alas kaki; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kesehatan; transportasi; rekreasi, olahraga, dan budaya; pendidikan; penyediaan makanan dan minuman/restoran; serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Namun, tidak semua kelompok mengalami peningkatan harga. Beberapa justru mencatat deflasi, antara lain perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Menurut Indriya, capaian inflasi ini mencerminkan tekanan harga yang moderat sepanjang tahun 2025. Kondisi tersebut sejalan dengan tren nasional yang turut dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan pangan dan energi.
“Secara umum, inflasi Gresik masih terkendali dan menunjukkan stabilitas harga yang cukup baik hingga akhir tahun,” pungkasnya.
Editor : Abdul Aziz Qomar
