KLIKJATIM.Com | Bojonegoro - Sebagian besar dana desa tahap pertama 2020 di Bojonegoro sudah cair. Dari data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bojonegoro mencatat hingga akhir April, sudah ada sekitar 401 desa dari total 419 desa di Bojonegoro yang telah mencairkan dana desa.
"Dana desa sudah bisa cair. Hanya ada 18 desa yang belum cair," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro, Machmuddin Jum'at (01/4/2020)
Machmudin mengatakan, dari 419 desa itu sudah cair 401 desa dan yang 18 besok Senin depan juga sudah bisa cair. Dalam tahapan sendiri sudah 7 kali dilakukan untuk pencairannya dan besok ke 8 untuk yang 18 desa itu.
"Yang 18 desa itu sekarang pengajuanya sudah di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan kemudian dicairkan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bojonegoro," imbuhnya.
Disingung terkait pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dianggarkan dari Dana Desa yang belum cair, Machmuddin mengaku, untuk desa yang belum bisa dicairkan bisa mendata dulu sambil menunggu pencairan. "Ketika nanti cair bisa dipergunakan untuk penanganan BLT, " ujarnya.
Perlu diketahui, untuk metode dan mekanisme BLT Dana Desa ini berdasarkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 11 tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020. Desa penerima DD kurang dari Rp 800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT maksimal sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah Dana Desa.
Sementara Desa penerima Dana Desa sebesar Rp 800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT Dana Desa maksimal sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Dana Desa.
Sedangkan Desa penerima Dana Desa lebih dari Rp 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT Dana Desa maksimal sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari jumlah Dana Desa. (bro)
Editor : M Nur Afifullah