klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Tebing Pantai Sine JLS Tulungagung Longsor, Dua Warung Amblas ke Jurang

avatar Iman
  • URL berhasil dicopy
Kondisi warung di Pantai Sine JLS Tulungagung ambruk setelah tebing longsor
Kondisi warung di Pantai Sine JLS Tulungagung ambruk setelah tebing longsor

KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menyebabkan longsor di tebing penyangga Jalur Lintas Selatan (JLS) Pantai Sine, Minggu (26/10) pagi. Akibatnya, dua warung makan di area rest area tak resmi di jalur tersebut ambruk dan jatuh ke jurang sedalam sekitar 50 meter.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kedua bangunan semi permanen tersebut hancur total. Lokasi longsoran diketahui berjarak hanya sekitar 10 meter dari badan jalan utama yang menghubungkan Tulungagung dengan Blitar bagian selatan.

Camat Kalidawir, Rusdiyanto, menjelaskan bahwa longsor terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan intensitas tinggi hampir seharian penuh. "Longsoran terjadi sekitar pukul delapan pagi. Kami langsung berkoordinasi dengan tim gabungan untuk penanganan darurat," ujarnya, Senin (27/10).

Tim dari BPBD Tulungagung, Forkopimcam Kalidawir, serta Perhutani segera memasang garis pengaman dan menutup area rawan menggunakan terpal agar tidak terjadi longsoran susulan. Masyarakat juga diminta menjauhi bibir tebing yang masih labil.
“Kami imbau warga dan wisatawan agar tidak mendekati area longsor demi keselamatan,” tambah Rusdiyanto.

Salah satu pemilik warung, Supardi, mengatakan tanda-tanda tanah bergerak sudah terlihat sejak Sabtu (25/10) sore. Ia mengaku sempat mengevakuasi sebagian barang sebelum longsor besar terjadi.
"Retakannya makin lebar sejak pagi. Sekitar jam delapan, semuanya langsung amblas ke jurang. Kerugian kami kira-kira mencapai Rp250 juta," ungkapnya. Supardi menyebut warungnya baru saja direnovasi dua minggu lalu, lengkap dengan fasilitas parkir, mushala, dan toilet.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Hendri Suprapto menuturkan pihaknya telah menyiagakan pos pengawasan di beberapa titik rawan longsor, terutama di wilayah Kalidawir, Besuki, dan Campurdarat.
“Mitigasi terus dilakukan agar bencana serupa tidak menimbulkan korban. Petugas juga memantau pergerakan tanah di sekitar lokasi,” katanya.

Data BMKG Juanda menunjukkan, curah hujan di kawasan pesisir selatan Jawa Timur meningkat hingga 150 milimeter per dasarian sejak pertengahan Oktober, membuat wilayah ini berada pada status waspada longsor dan banjir bandang.

Hingga Minggu sore, petugas gabungan masih berjaga di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan keamanan pengguna jalan dan mencegah aktivitas warga di area berisiko tinggi.

 

Editor :