KLIKJATIM.Com | Sampang – Kondisi fasilitas pendidikan di Kabupaten Sampang kembali menjadi sorotan. Sejumlah siswa SDN Gunung Rancak 1, Kecamatan Robatal, terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di teras sekolah maupun menumpang di rumah warga. Hal ini menyusul robohnya atap ruang kelas akibat bangunan yang sudah tidak layak pakai.
Kepala SDN Gunung Rancak 1, Solihin, mengungkapkan bahwa insiden ambruknya atap sempat menimpa seorang siswa. Beruntung, siswa tersebut hanya mengalami luka ringan dan trauma.
“Ya, memang dulu ada murid yang tertimpa reruntuhan atap kelas. Alhamdulillah masih selamat, hanya luka ringan,” jelas Solihin, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, kondisi bangunan rusak itu sudah berlangsung sekitar dua tahun. Sejak saat itu, beberapa ruang kelas dikosongkan demi keamanan. “Kami khawatir jika dipaksakan digunakan, atap bisa sewaktu-waktu roboh dan membahayakan anak-anak,” tambahnya.
Baca juga: PMI Sampang Ajak Masyarakat Bersinergi Tingkatkan Pelayanan KemanusiaanPihak sekolah sebenarnya sudah mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan Sampang. Namun, usulan tersebut terhambat karena status tanah dan bangunan sekolah masih berupa hak pakai, bukan sertifikat hak milik. Kondisi itu membuat pengajuan perbaikan resmi tidak bisa diproses lebih lanjut.
“Kami hanya berharap pemerintah segera turun tangan agar ruang kelas yang rusak bisa diperbaiki. Anak-anak sudah terlalu lama belajar di luar kelas,” tegas Solihin.
Kekhawatiran juga dirasakan para orang tua siswa. Salah satunya, H. Abdus, yang menilai kondisi sekolah membahayakan keselamatan anak-anak.
“Kalau belajar dalam keadaan seperti ini jelas anak-anak tidak bisa konsentrasi. Kami para orang tua pun selalu waswas, apalagi saat hujan,” ungkapnya.
Ia mendesak pemerintah daerah maupun dinas terkait segera memperbaiki gedung sekolah. “Jangan sampai dibiarkan terlalu lama. Selain mengancam keselamatan, kerusakan ini juga menghambat proses belajar mengajar,” pungkasnya. (qom)
Editor : fadil