klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Desak Aksi Cepat, Komisi VI DPR RI Soroti Krisis BBM di Wilayah Tapal Kuda

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Nasim Khan dalam sebuah forum (Dok/F-PKB)
Nasim Khan dalam sebuah forum (Dok/F-PKB)

KLIKJATIM.Com | Jember —  Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda wilayah Tapal Kuda—meliputi Jember, Bondowoso, Lumajang, dan Situbondo—selama tiga hari terakhir menuai sorotan tajam dari kalangan legislatif. Nasim Khan, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mendesak PT Pertamina untuk segera mengambil langkah konkret demi menghindari kepanikan di masyarakat.

Krisis BBM ini menyebabkan antrean panjang di SPBU yang mengganggu mobilitas warga. Gangguan pasokan disebut terjadi akibat penutupan jalur Gumitir, yang menjadi jalur utama distribusi BBM ke kawasan Tapal Kuda.

"Kondisi antrean kendaraan yang mengular ini sangat memprihatinkan dan berdampak besar pada aktivitas masyarakat. Pertamina harus segera bertindak agar situasi ini tidak memburuk," ujar Nasim Khan pada Selasa (29/7/2025).

Ia menegaskan bahwa kelangkaan BBM telah melumpuhkan roda ekonomi lokal. Kegiatan sehari-hari seperti perjalanan ke tempat kerja, sekolah, hingga distribusi barang ke pasar ikut terganggu akibat keterbatasan bahan bakar. "Warga sampai harus antre berjam-jam untuk mendapatkan BBM. Ini bukan situasi yang bisa dianggap remeh," katanya.

Baca juga: Terpaksa Terobos Jalur Ekstrem, Warga Jember Berburu BBM Hingga ke Banyuwangi
Nasim Khan juga meminta Pertamina segera menjamin ketersediaan pasokan BBM di wilayah tersebut. Ia menyarankan agar suplai tambahan segera dialihkan dari daerah lain seperti Surabaya dan Malang untuk mengisi kekosongan pasokan di Tapal Kuda.

"Saya sudah berkomunikasi langsung dengan pihak Pertamina. Solusi darurat harus dijalankan dengan cepat dan tepat. Jika perlu, pasokan bisa didatangkan dari wilayah lain asalkan stok di daerah tersebut mencukupi," tambahnya.

Sebagai wakil rakyat dari Jawa Timur, Nasim juga memperingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi krisis ini untuk meraup keuntungan pribadi. Ia mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku penimbunan atau spekulan.

"Saya minta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan. Pemerintah harus bertindak tegas agar kondisi segera pulih," tutupnya. (qom)

Editor :