KLIKJATIM.Com | Ngawi – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Panen Raya Padi Serentak di 37 kabupaten/kota di Jawa Timur, yang dipusatkan di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, pada Senin (7/4). Panen ini mencakup luas total 5.500 hektare dan menjadi bagian dari Panen Raya Serentak Nasional yang digelar di 14 provinsi secara virtual oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Khofifah hadir bersama jajaran Forkopimda Jatim, termasuk Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Plt. Kajati Jatim Setiawan Budi Cahyono, serta Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.
“Panen ini menjadi bukti nyata kolaborasi dan kekompakan seluruh elemen pertanian di Jawa Timur. Kami siap menjaga predikat Jatim sebagai lumbung pangan nasional,” ujar Khofifah.
Dengan luas baku sawah mencapai 1.207.997 hektare, Jawa Timur menyumbang 17,48 persen terhadap produksi beras nasional. Sepanjang tahun 2024, Jatim mencatat luas panen 1.616.985 hektare dengan produktivitas 5,73 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektare. Hasilnya mencapai 9.270.435 ton GKG atau setara 5.352.936 ton beras.
Tak hanya mempertahankan capaian sebelumnya, tren produksi tahun 2025 menunjukkan peningkatan signifikan. Data BPS Jatim per 3 Maret 2025 mencatat luas panen Januari–April sebesar 838.473 hektare, meningkat 20,17 persen dari periode yang sama tahun lalu. Produksi padi pun naik 18,68 persen menjadi 4.800.015 ton GKG, sedangkan produksi beras meningkat menjadi 2.771.626 ton.
Gubernur Khofifah menyampaikan, keberhasilan ini tidak terlepas dari penerapan teknologi pertanian seperti combine harvester, varietas unggul seperti Inpari 32, serta kemudahan akses pupuk bagi petani.
Baca juga: Tragedi Longsor di Jalur Pacet-Cangar: Gubernur Khofifah Sampaikan BelasungkawaContohnya, panen di Kabupaten Ngawi mencakup 1.000 hektare lahan di berbagai desa, dengan sistem tanam Jarwo 4.1 dan metode panen modern. Biaya produksi per hektare tercatat Rp18–20 juta, dengan provitas 6,5–7,5 ton per hektare dan harga gabah stabil di kisaran Rp6.500 per kg.
“Dari sisi hilir, BULOG Jatim juga telah menyerap 150.433 ton dari komitmen penyerapan setara 593.262 ton beras untuk Februari–April 2025. Ini penting untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan di pasar,” tambah Khofifah.
Pemprov Jatim juga mencatat peningkatan luas tambah tanam padi, yang per 6 April 2025 telah mencapai 628.110 hektare. Capaian ini mencerminkan semangat petani dalam mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa keberhasilan sektor pertanian harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan petani. Karena itu, berbagai bantuan seperti benih, alat mesin pertanian, dan pendampingan penyuluh terus digalakkan.
“Mari kita jadikan momentum panen raya ini sebagai penguat semangat untuk membangun pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Jawa Timur siap menjadi pilar utama ketahanan pangan Indonesia,” tegasnya.
Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah juga meninjau penggunaan alat rice transplanter serta menyaksikan langsung transaksi pembelian gabah oleh BULOG dan memantau hasil pertanian di Kabupaten Ngawi.
Panen Serentak Nasional Dipimpin Presiden
Panen raya ini juga dilaksanakan serentak di 14 provinsi lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Banten, Lampung, Sulawesi Selatan, NTB, dan Kalimantan Selatan. Presiden Prabowo Subianto memimpin panen nasional secara virtual dan memberikan apresiasi atas kerja keras para petani dan seluruh elemen yang mendukung sektor pertanian.
“Kami bangga mengabdi dan bekerja untuk rakyat Indonesia. Terima kasih kepada semua pihak yang bahu membahu membangun bangsa,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Ia juga mengajak seluruh daerah untuk terus meningkatkan inovasi dan produktivitas pertanian guna memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan nasional. (qom)
Editor : Wahyudi