KLIKJATIM.Com | Magetan - Karena menjadi wilayah penyebaran virus corona atau Covid-19, Ponpes Al Fatah di Temboro, Magetan menjadi klaster baru. Untuk mendeteksi penyebaran itu, Pemprov Jatim mengirimkan 1.000 alat rapid test untuk dilakukan tracing kepada seluruh santri.
[irp]
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa menyampaikan hal itu saat melakukan video conference dengan Bupati Magetan Suprawoto di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Menurutnya, Malaysia menyebutkan klaster baru di Magetan saat diketahui ada 43 mahasiswanya ternyata positif Corona sepulang dari Temboro.
"Kami akan mengirim 1.000 rapid tes dan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Penanganan COVID-19, dr Kohar Hari Santoso ke Magetan," kata Khofifah.
Dikatakan, tim tracing masih dalam perjalanan menuju Magetan dan akan menemui Bupati serta turun ke lapangan. Khofifah menyarankan, 1.000 Rapid Test ini diprioritaskan pada santri yang berisiko tinggi. Selain itu, tim tracing juga membawa masker, vitamin c hingga hand sanitizer yang akan dibagikan pada santri.
[irp]
Pada kesempatan itu, Bupati Magetan Suprawoto menyebut ada 400-an lebih santri atau mahasiswa di Temboro yang berasal dari Malaysia. Sebanyak 200-an santri sudah pulang dan kini tinggal 277 santri yang masih di pondok.
Diakui, ketika pulang pihaknya tidak melakukan rapid test karena keterbatasan alat. Namun saat itu pihaknya telah melakukan test kesehatan pada santri yang pulang. "Ketika pelaksanaan pemulangan, rapid test tidak memungkinkan karena dalam hal ini sangat terbatas alatnya," kata bupati.
Dikatakan, saat itu pihaknya hanya melakukan pemeriksaan sesuai prosedur kesehatan tanpa rapid test karena alatnya terbatas. Kemudian yang sakit waktu itu dilakukan pemeriksaan tensi, suhu tubuh dan lain-lain diperiksa kembali. Mereka yang dinyatakan sehat baru boleh pulang. (hen)
Editor : Redaksi