KLIKJATIM.Com | Gresik - Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia tiba di Kota Gresik, Selasa (15/4/2020) malam. Begitu tiba di Gresik, mereka langsung menjalani rapid tes yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik di Puskesmas Alun-alun. Selama menjalani rapid tes, pemeriksaan dikawal petugas gabungan dari Dinkes, Polres Gresik, Satpol PP serta Kodim 0817.
Para PMI asal Malaysia ini sebagian adalah teaga kerja yang berdomisili di Panceng dan Bawean serta Kabupaten Lamongan. Mereka datang dalam dua gelombang. Pertama ada sekitar 19 orang tiba pukul 19.30 serta gelombang kedua ada 4 orang. Para pekerja migran dan mahasiswa Indonesia dari Malaysia yang pulang kampung ke Gresik ini diberi gelang penanda oleh Pemprov Jawa Timur setiba di Bandara Juanda, Surabaya. Gelang ini diberikan usai mereka menjalani rapid test.
Di dalam Puskesmas Alun-alun para PMI gantian untuk menjalani rapid tes. Mereka dilayani oleh petugas medis Dinkes Gresik dengan menggunakan standar pelayanan penanganan Covid-19. Mereka mengenakan alat pelindung diri (APD). Sementara PMI yang ikut tes juga seluruhnya memakai masker.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, drg Saifudin Gozali saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan terkait pelaksanaan rapid tes in. Namun beberapa tenaga medis dan petugas gabungan yang berjaga di Puskesmas Alun-alun mengatakan, memang benar ada pelaksanaan rapid tes untuk PMI yang baru tiba di Malaysia. Rapid tes ini dilakukan untuk memastikan mereka tidak terpapar virus corona. Tes ini, katanya, juga sudah sesuai dengan standar pemeriksaan orang yang baru bepergian dari luar negeri.
[irp]
"Rapid tes kami lakukan di Puskesmas Alun-alun Rabu malam sebagai bentuk protokol penanganan warga yang baru tiba dari luar negeri," jelas seorang tenaga medis puskesmas.
Sebelumnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memaparkan ada rombongan pertama yang berisi 172 pekerja migran dan mahasiswa. Selanjutnya, ada tambahan 77 pekerja migran dari Malaysia yang sempat menjalani observasi 14 hari di Medan. Dalam rapid test yang dilakukan, Khofifah menyebut kesemuanya telah dinyatakan negatif. Namun, Khofifah menambahkan gelang ini penting sebagai penanda untuk melakukan screening lanjutan usai dilakukannya rapid test.
[irp]
"Saya sudah dapat data dari dokter Kohar, koordinator tim tracing yang ada di Juanda. Hari ini ada yang sudah sampai, yang tercatat ada 172, ini yang dari Kuala Lumpur, sudah selesai rapid test dan alhamdulillah semuanya negatif," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (15/4/2020).
"Sudah disiapkan transportasi untuk kembali ke daerah masing-masing dan mereka dikasih gelang penanda. Ada gelang ini juga menjadi penting supaya ada screening berlapis," imbuh Khofifah.
Selain itu, gelang ini juga digunakan 77 pekerja migran dari Malaysia yang sempat diobservasi di Medan. Khofifah menyebut hasil test 77 orang ini juga negatif. "Kemudian ada 77 yang dari Medan, sebetulnya ada 78. Tapi pesawat ini transit di Jakarta dan ada 1 orang yang turun di Jakarta dan yang turun ke Juanda 77 orang. Sama, mereka juga dari Malaysia. Setelah dilakukan rapid test, 77-nya alhamdulillah juga negatif tapi tetap semua dikasih gelang penanda," paparnya. (hen)
Editor : Redaksi